Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Menilai risiko itu penting, tapi juga menantang, apalagi di dunia bisnis yang serba cepat seperti sekarang. Untungnya, kecerdasan buatan (AI) bisa membantu menyederhanakan proses ini lewat metode risk scoring yang lebih cepat dan akurat. Dengan AI, perusahaan bisa menilai risiko secara otomatis, mengurangi bias manusia, dan membuat keputusan berbasis data dengan lebih cepat.

Apa Itu Risk Scoring?

Risk scoring adalah proses memberikan skor pada sebuah risiko berdasarkan kriteria tertentu. Skor ini membantu menentukan apakah risikonya rendah, sedang, atau tinggi. Dulu, penilaian ini banyak dilakukan secara manual dan sering kali subjektif. Tapi sekarang, berkat AI, prosesnya jadi lebih sistematis dan objektif.

Bagaimana AI Membantu Risk Scoring?

  • Analisis Data Lebih Cepat
    AI bisa memproses data dalam jumlah besar dalam waktu singkat, menemukan pola-pola risiko yang mungkin terlewat dalam analisis manual. 
  • Mengurangi Bias
    Karena berdasarkan data dan algoritma, AI membantu mengurangi penilaian yang terlalu subjektif. 
  • Prediksi Risiko
    Dengan machine learning, AI bisa belajar dari data masa lalu untuk memprediksi risiko di masa depan, sehingga perusahaan bisa mencegah masalah lebih awal. 
  • Otomatisasi Proses
    Banyak pekerjaan yang sebelumnya harus dilakukan manual kini bisa diotomatisasi, menghemat waktu dan tenaga. 

Penggunaan AI untuk Risk Scoring di Berbagai Sektor

  • Keuangan: Menilai risiko kredit, mendeteksi penipuan, dan membantu keputusan pemberian pinjaman. 
  • Keamanan Siber: Mendeteksi serangan atau aktivitas mencurigakan secara real-time
  • Rantai Pasok: Mengidentifikasi risiko operasional dan logistik lebih awal. 
  • Kesehatan: Menilai risiko pasien berdasarkan data medis untuk memberikan perawatan yang lebih baik. 

Tantangan dalam Menggunakan AI untuk Risk Scoring

Meski banyak keuntungannya, penggunaan AI juga punya tantangan, seperti:

  • Kualitas Data: AI butuh data yang akurat. Data yang salah bisa menghasilkan analisis yang keliru. 
  • Regulasi: Penggunaan AI harus mematuhi aturan yang berlaku agar hasilnya adil dan transparan. 
  • Privasi Data: Data sensitif harus dijaga keamanannya agar tidak disalahgunakan. 

AI membuat risk assessment lebih cepat, akurat, dan objektif. Tapi sebelum menerapkannya, perusahaan harus memastikan kualitas data, kepatuhan regulasi, dan keamanan informasi sudah terjamin. Dengan strategi yang tepat, AI bisa menjadi alat yang sangat membantu untuk memperkuat ketahanan bisnis di masa depan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh CRMS Indonesia, dengan judul Risk Scoring dengan AI: Menyederhanakan Kompleksitas Risk Assessment. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.