Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Di era transformasi digital, bisnis berlomba-lomba mengadopsi teknologi terbaru untuk tetap kompetitif. Namun, inovasi ini membawa risiko keamanan baru, seperti pelanggaran data, serangan siber, hingga tantangan regulasi. Untuk memanfaatkan potensi teknologi tanpa kerugian besar, perusahaan harus lebih cerdas dalam mengelola risiko keamanan.

Inovasi dan Keamanan: Pedang Bermata Dua

Teknologi seperti cloud computing dan AI mempercepat proses bisnis dan membuka peluang baru. Sayangnya, sistem ini juga menjadi target empuk bagi penjahat siber. Contohnya, meskipun platform cloud memudahkan operasional, jika tidak dijaga dengan baik, data sensitif dapat terekspos. Bahkan, rata-rata kerugian akibat pelanggaran data kini mencapai $4,45 juta.

Lanskap Risiko di Dunia Digital

  1. Ancaman Siber yang Kian Kompleks

Serangan siber menjadi ancaman utama dengan biaya kerugian yang diprediksi mencapai $10,5 triliun per tahun pada 2025. Pendekatan baru seperti pemantauan ancaman real-time dan deteksi berbasis AI sangat dibutuhkan untuk mencegah serangan.

  1. Kepatuhan pada Regulasi Data

Hukum privasi seperti GDPR dan CCPA semakin ketat. Pelanggaran tak hanya berdampak pada denda, tetapi juga kepercayaan pelanggan. Menerapkan kerangka tata kelola data yang kuat adalah langkah penting untuk menjaga reputasi.

  1. Risiko dari Mitra Pihak Ketiga

Kerja sama dengan vendor sering kali mempercepat inovasi, tetapi juga membawa risiko tambahan. Pelanggaran data pada mitra dapat berdampak luas. Audit dan evaluasi ketat terhadap mitra adalah kunci untuk mencegah masalah ini.

Strategi Keamanan Masa Depan

  • Deteksi Ancaman dengan AI: Otomatisasi pemantauan sistem untuk mendeteksi anomali lebih awal.
  • Audit Risiko Rutin: Identifikasi titik lemah sebelum dimanfaatkan penjahat siber.
  • Edukasi Karyawan: Tingkatkan kesadaran terhadap ancaman seperti phishing dan malware.
  • Manajemen Risiko Mitra: Pastikan mitra mematuhi standar keamanan yang tinggi.
  • Rencana Respons Insiden: Siapkan langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak serangan.

Transformasi digital tidak bisa dihindari, begitu pula risikonya. Perusahaan yang berhasil adalah mereka yang proaktif dan mampu menyeimbangkan inovasi dengan keamanan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh ERMA, dengan judul The Data Risk: How Digital Transformation is Compromising Security. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.