Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Pada 6 September 2023, Daniel Khalife, seorang mantan tentara Inggris yang ditahan atas tuduhan terorisme dan spionase, berhasil melarikan diri dari Penjara HMP Wandsworth, London. Peristiwa ini memicu perburuan nasional dan mengungkap berbagai kelemahan serius, baik di tingkat operasional maupun sistemik, dalam pelayanan penjara dan masa percobaan Inggris (His Majesty’s Prison & Probation Service – HMPPS).

Katie Price, mantan Gubernur HMP Wandsworth, dalam artikelnya menganalisis akar penyebab insiden ini dan memberikan refleksi penting bagi pengelolaan risiko di seluruh sektor industri.

Tekanan Sistemik yang Menjadi Latar Belakang

HMP Wandsworth, dibangun tahun 1851 untuk 900 narapidana, saat itu menampung lebih dari 1.600 orang—tingkat kelebihan kapasitas sebesar 57%. Kondisi ini diperparah oleh:

  • Infrastruktur kuno,
  • Kekurangan staf akibat tingginya angka keluar-masuk petugas,
  • Minimnya pelatihan untuk petugas baru,
  • Sistem CCTV yang rusak, dan
  • Keterbatasan anggaran untuk perbaikan.

Meskipun masalah ini sudah lama diketahui dan dilaporkan, perhatian dari tingkat organisasi pusat minim. HMP Wandsworth tidak menjadi prioritas hingga akhirnya terjadi insiden besar.

Penyebab Langsung Pelarian

Pelarian Khalife merupakan akibat dari kombinasi kegagalan berikut:

  1. Salah Klasifikasi Risiko: Khalife ditempatkan di penjara keamanan menengah (Kategori B), bukan di tingkat keamanan maksimum (Kategori A).
  2. Penugasan Kerja yang Keliru: Ia bekerja di dapur, memberinya akses ke alat dan bahan yang membantunya kabur.
  3. Kegagalan Pemeriksaan Kendaraan: Ia bersembunyi di bawah truk pengiriman menggunakan alat buatan sendiri, lolos dari inspeksi.
  4. Perangkat Pemantauan Rusak: Beberapa kamera CCTV penting tidak berfungsi.
  5. Kurangnya Pengalaman Petugas: Banyak petugas baru yang belum terlatih dengan baik dalam mendeteksi risiko.

Masalah Sistemik yang Lebih Dalam

Selain kegagalan langsung, terdapat masalah mendasar yang memperburuk situasi:

  • Budaya Kerja yang Menurun: Penyimpangan prosedur menjadi kebiasaan.
  • Komunikasi yang Buruk: Informasi intelijen tidak tersampaikan secara efektif.
  • Rekrutmen yang Tergesa-gesa: Banyak petugas baru tidak siap menghadapi tantangan berat di Wandsworth.

Dampak Pribadi dan Organisasi

Katie Price menggambarkan tekanan besar yang ia hadapi sebagai pemimpin penjara, termasuk serangan media, kritik dari parlemen, dan intimidasi di media sosial. Selain itu:

  • Moral staf jatuh drastis,
  • Reputasi HMPPS tercoreng,
  • Audit keamanan menemukan lebih dari 80 kerentanan, banyak di antaranya sudah lama diketahui tetapi diabaikan.

Pelajaran Penting untuk Manajemen Risiko

Dari insiden ini, terdapat beberapa rekomendasi penting:

  1. Penilaian Risiko yang Dinamis: Risiko harus terus diperbarui sesuai ancaman yang berkembang.
  2. Keterlibatan Lokal dalam Kebijakan Nasional: Perekrutan dan distribusi sumber daya harus mempertimbangkan masukan dari tingkat lokal.
  3. Investasi dalam Ketahanan: Anggaran untuk staf, infrastruktur, dan teknologi harus diprioritaskan.
  4. Peningkatan Sistem Komunikasi: Laporan dan pertukaran informasi harus lebih sederhana dan cepat.
  5. Penguatan Budaya Akuntabilitas: Harus ada budaya disiplin dan tanggung jawab di seluruh tingkatan.
  6. Dukungan Proaktif untuk Pemimpin Lokal: Dukungan organisasi harus nyata, bukan hanya retorika.

Pelarian Daniel Khalife menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap detail dalam manajemen risiko. Masalah yang terabaikan, baik teknis maupun budaya, bisa berakibat fatal.

Artikel ini telah diterbitkan oleh PRMIA, dengan judul Root Cause Analysis and Risk Management Reflections on HMP Wandsworth Escape.