Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Uji Stres Iklim The European Central Bank (ECB) 2022 yang dilakukan pada bulan Juli memberikan hasil yang dapat dikelola bagi sektor perbankan sambil menyoroti berbagai tantangan dalam manajemen risiko iklim di masa depan. Dalam rangkuman hasil, beberapa poin utama mencakup:

  1. Kartu Skor Keseluruhan

Dari 104 bank yang diuji, hanya 1 bank yang mendapat nilai hijau, sementara 36 bank mendapat nilai kuning, 53 jingga, dan 14 merah. Dari 41 bank yang melakukan Modul 3, 70% mendapat nilai jingga dan 25% merah. Tantangan utama termasuk ketersediaan data, teknik pemodelan, dan kurangnya integrasi risiko iklim dalam kerangka kerja strategis.

  1. Dampak Kerugian Kuantitatif

Kerugian transisi jangka pendek sebesar €70 miliar untuk 41 bank teratas, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kerugian kredit sebesar €308 miliar pada Capital Stress Test 2021. Meskipun dapat dikelola, ragam hasil menunjukkan tingkat ketidakpastian pemodelan yang tinggi.

  1. Pembelajaran dari Latihan

Latihan ini dianggap sebagai langkah pembelajaran yang akan membatasi dampak modal. Meskipun tidak langsung memengaruhi modal, hasilnya akan memengaruhi penilaian kualitatif selama proses Supervisory Review and Evaluation Process (SREP).

  1. Fokus Bank pada Peluang Bisnis Iklim

Bank sekarang cenderung memfokuskan strategi keberlanjutan mereka pada lima aspek iklim sebagai peluang bisnis. Strategi ini melibatkan lebih dari sekadar kepatuhan terhadap peraturan, melibatkan berbagai inisiatif untuk memanfaatkan peluang bisnis transisi iklim.

  1. Perbandingan dengan Uji Stres Inggris

Dalam membandingkan Uji Stres Iklim ECB 2022 dengan Uji Stres Bank of England 2021, terdapat perbedaan signifikan dalam cakupan, tujuan, skenario, dan dampak utama. ECB menyoroti pentingnya integrasi risiko iklim dalam rencana bisnis jangka tiga tahun, sementara Inggris menekankan temuan kualitatif untuk manajemen risiko iklim.

Secara keseluruhan, hasil Uji Stres Iklim ECB menggambarkan kesenjangan yang cukup besar antara risiko iklim bank dan kemampuan uji stres. Bank perlu terus meningkatkan kerangka kerja uji stres iklim mereka dan memperhatikan dampak terkait secara keseluruhan, termasuk integrasi dalam strategi bisnis, penetapan target, manajemen risiko, dan kinerja. Perkembangan ini menjadi kunci bagi perbankan untuk bersiap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam menghadapi perubahan iklim global.

Artikel ini telah diterbitkan oleh A&M, dengan judul ECB Climate Stress Test 2022 pada 1 Agustus 2022. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.