Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Keamanan siber terus menjadi perhatian utama bagi para profesional keamanan dan pemimpin organisasi. Teknologi berkembang pesat, begitu pula dengan kerentanannya. Meskipun tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, ada beberapa tren yang diperkirakan akan mempengaruhi lanskap keamanan siber pada 2025:

Ransomware yang Semakin Canggih

Ransomware menjadi ancaman utama dengan lebih dari 150 jenis ransomware yang ada. Untuk melawan ini, organisasi perlu memperbarui alat mereka dengan teknologi AI untuk mendeteksi ancaman lebih canggih. Pelatihan karyawan, terutama dalam mendeteksi phishing, juga penting.

Keamanan Cloud yang Lebih Kuat

Seiring banyak organisasi beralih ke cloud, mereka harus memperkuat keamanan dengan menerapkan kerangka keamanan seperti Zero Trust dan Cloud Security Posture Management (CSPM). Kebijakan penggunaan cloud dan pelatihan karyawan sangat diperlukan.

AI dalam Keamanan Siber

AI digunakan baik oleh penyerang maupun pembela untuk menciptakan alat peretasan lebih canggih dan mendeteksi ancaman lebih cepat. Organisasi harus memanfaatkan alat keamanan berbasis AI untuk meningkatkan deteksi ancaman dan kepatuhan.

Perang Siber dalam Pemilu

Dengan semakin seringnya pemilu global, serangan siber diharapkan meningkat, dengan tujuan mengubah hasil pemilu atau menyebarkan disinformasi. Organisasi dan pemerintah perlu mempersiapkan sistem untuk melawan ancaman ini.

Retensi dan Peningkatan Profesional Keamanan Siber

Setengah dari profesional keamanan siber merasa burnout. Organisasi perlu mendukung tim keamanan mereka dengan memberikan penghargaan, istirahat, dan beban kerja yang seimbang untuk mencegah kelelahan.

Melihat ke depan, organisasi harus lebih proaktif dan berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks ini.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Isaca, dengan judul Cybersecurity Trends to Watch in 2025. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.