Dewasa ini, transaksi digital seperti dengan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) semakin meningkat di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, secara langsung maupun tidak langsung mengindikasikan adanya peningkatan risiko baik bagi provider maupun masyarakat pengguna. Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA) memandang penting tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dapat menjadi acuan bersama bagi pelaku industri yang menggunakan sistem pembayaran sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
IRMAPA meyakini bahwa adopsi referensi standar praktik terbaik yang diterbitkan oleh ISO/TC 68 Financial Services, ISO 20022, merupakan hal penting dan mendesak. Oleh karenanya, IRMAPA menginisiasi pembentukan Komite Teknis (Komtek) di bawah koordinasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang menjadi national mirror committee terhadap ISO/TC 68. Dengan tersedianya Komtek ini maka adopsi ISO 20022 menjadi SNI dapat segera diwujudkan.
Adapun perwakilan dari IRMAPA yang hadir dalam rapat pembentukan Komtek di kantor BSN, Jakarta pada Selasa (20/06/2023) yakni Ketua Dewan Penasihat IRMAPA, Antonius Alijoyo, Anggota Dewan Penasihat IRMAPA, Maulana Ibrahim, serta Ketua IRMAPA, Charles R. Vorst. Diharapkan langkah awal IRMAPA ini dapat berlanjut hingga pada akhirnya memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran di Indonesia.
Gambar. Foto Bersama Rapat Pembentukan Komite Teknis yang Mirroring ke ISO/TC 68 Financial Services
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini
-o0o-