Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Mengelola risiko yang terkait dengan karyawan bukan hanya sebuah keharusan, tetapi juga kunci untuk menjaga bisnis tetap tangguh dan memastikan kesejahteraan para pekerja. Risiko ini bisa memiliki dampak besar pada jalannya bisnis, penting bagi perusahaan untuk benar-benar memahami dan mengidentifikasi risiko-risiko tersebut.

Risiko karyawan fokus pada risiko-risiko individu yang memiliki potensi besar untuk mengacaukan operasional bisnis. Manajemen risiko karyawan dapat dibangun di atas lima pilar utama.

  1. Kesehatan dan Keselamatan

Sebanyak 87% organisasi menganggap risiko kesehatan dan keselamatan karyawan sebagai ancaman terbesar. Investasi dalam manfaat yang mengelola risiko kesehatan dapat meningkatkan ketangguhan manusia dan bisnis.

  1. Tata Kelola dan Keuangan

Manajemen kompensasi, manfaat karyawan, dan rencana pensiun dianggap sebagai ancaman kedua terbesar. Pemantauan semua jenis imbalan diperlukan untuk menghindari kesalahan dan kerusakan reputasi.

  1. Digitalisasi Cepat

Risiko-risiko dari digitalisasi cepat, seperti keamanan siber dan privasi data, menjadi perhatian bisnis. Pertimbangkan dampak digitalisasi pada karyawan untuk mencegah masalah di masa depan.

  1. Praktik Bakat

Manajemen risiko sumber daya manusia terkait dengan praktik bakat, termasuk penguatan nilai proposisi karyawan. Fokus pada hal-hal yang dihargai oleh karyawan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan mengamankan bakat di masa depan.

  1. Lingkungan dan Sosial

Tekanan dari pelanggan, investor, karyawan, dan regulator membuat organisasi harus memastikan laba perusahaan tidak merugikan masyarakat atau lingkungan. Terapkan pandangan lingkungan, sosial, dan tata kelola pada investasi, kondisi kerja, dan manfaat karyawan.

Hambatan utama dalam mengelola risiko karyawan termasuk kesulitan mengubah perilaku pribadi, kompleksitas organisasi, dan kurangnya sumber daya terampil. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan strategi manajemen risiko yang jelas.

Manajemen risiko yang melibatkan administrasi manfaat karyawan, pensiun, dan kompensasi dianggap sebagai risiko individu terbesar kedua setelah keamanan siber dan perlindungan data. Tanpa tata kelola yang hati-hati, rencana manfaat karyawan mungkin tidak akan berhasil mendukung ketangguhan bisnis. Oleh karena itu, desain manfaat karyawan yang cerdas dan pendekatan tata kelola yang jelas dapat membantu mengurangi biaya dan risiko.

Untuk memulai manajemen risiko karyawan, identifikasi risiko, buat strategi multi-tahun, dan ambil pendekatan preventif. Dengan cara ini, perusahaan dapat membangun ketahanan yang kuat terhadap perubahan dan tantangan di masa depan. 

Artikel ini telah diterbitkan oleh Mercer, dengan judul People Risk Management. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.