Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Dalam era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi perhatian utama karena ancaman yang terus berkembang. Untuk menghadapi tantangan ini, pendekatan ilmiah yang lebih terstruktur dibutuhkan. Dokumen pertama yang dikenal luas tentang Ilmu Keamanan Siber diterbitkan oleh MITRE Corporation pada November 2010.

Keamanan siber adalah cabang dari ilmu komputer yang bergantung pada berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, fisika, dan ilmu sosial. Selain itu, keamanan siber juga menggunakan analogi dari bidang penelitian lain seperti epidemiologi, ekonomi, dan kedokteran klinis.

Ada beberapa konsep dalam ilmu komputer yang relevan dengan keamanan siber:

Model checking: Membangun dan memvalidasi model algoritma untuk memeriksa kebenaran spesifikasi tersebut.

Kriptografi: Mengamati komunikasi untuk menemukan pesan-pesan dalam kehadiran lawan.

Teori tipe: Menggunakan logika matematika untuk memperkuat keamanan perangkat lunak.

Randomisasi: Mengacak jalur data dan variabel program untuk membangun pertahanan terhadap serangan.

Tantangan dalam mendefinisikan keamanan siber termasuk lawan yang cerdas dan adaptif, absennya hukum universal, serta kemajuan teknologi yang terus berkembang. Namun, dengan pendekatan ilmiah yang tepat, keamanan siber dapat dianggap sebagai ilmu yang memiliki metodologi yang ketat.

Para peneliti keamanan disarankan untuk belajar dari berbagai disiplin ilmu, berkolaborasi dalam penelitian mereka, dan bekerja sama dengan stakeholder lainnya. Dengan demikian, penelitian keamanan siber dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

Artikel ini telah diterbitkan oleh ISACA, dengan judul The Science of Cybersecurity and its Future Challenges. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.