Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Saat organisasi menghadapi tantangan yang semakin kompleks, seperti ketidakpastian geopolitik dan ancaman siber, budaya risiko yang kuat menjadi kunci ketahanan dan kesuksesan jangka panjang. Memasuki 2025, investasi dalam budaya risiko akan menjadi strategi penting bagi perusahaan untuk menghadapi ketidakpastian dengan lebih efektif.

Apa Itu Budaya Risiko?

Budaya risiko mencakup nilai, keyakinan, dan perilaku yang menentukan bagaimana suatu organisasi mengenali, menilai, dan merespons risiko. Ini bukan sekadar kebijakan tertulis, tetapi bagian dari tindakan sehari-hari karyawan dan pemimpin di semua tingkatan organisasi.

Pentingnya Budaya Risiko

  1. Meningkatkan Pengambilan Keputusan
    Karyawan yang memahami risiko dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan proaktif.
  2. Membangun Kepercayaan Stakeholder
    Transparansi dan konsistensi dalam manajemen risiko meningkatkan kepercayaan investor, klien, dan regulator.
  3. Menghadapi Ketidakpastian
    Organisasi dengan budaya risiko yang baik lebih siap menghadapi gangguan dan memastikan kelangsungan operasional.

Dampak Buruk Jika Budaya Risiko Diabaikan

Tanpa budaya risiko yang kuat, perusahaan bisa mengalami kegagalan besar. Contohnya, skandal Cambridge Analytica menunjukkan bagaimana kurangnya kesadaran risiko dapat merusak reputasi dan kepercayaan publik. Sebuah survei tahun 2023 dari PwC menemukan bahwa 79% CEO global menganggap budaya risiko sebagai faktor utama kesuksesan organisasi, tetapi hanya 45% yang merasa sudah mengintegrasikannya dengan baik.

Cara Membangun Budaya Risiko yang Kuat

  • Komitmen Kepemimpinan: Pemimpin harus menjadi teladan dalam kesadaran risiko dan transparansi.
  • Keterlibatan Karyawan: Pelatihan, komunikasi terbuka, dan penghargaan atas keputusan berbasis risiko meningkatkan partisipasi.
  • Integrasi dalam Proses: Gunakan alat seperti dasbor risiko dan analitik untuk membantu visualisasi dan pengelolaan risiko.
  • Evaluasi dan Adaptasi Berkelanjutan: Budaya risiko harus terus diperbarui agar tetap relevan dengan tantangan baru.

Masa Depan Budaya Risiko di 2025

Di masa depan, teknologi seperti analitik prediktif dan AI akan semakin membantu organisasi dalam membangun budaya risiko. Namun, teknologi saja tidak cukup tanpa pendekatan yang menekankan kolaborasi, etika, dan akuntabilitas bersama.

Investasi dalam budaya risiko adalah investasi untuk masa depan. Ini membantu organisasi menjadi lebih lincah, berinovasi dengan aman, dan membangun kepercayaan di tengah pengawasan yang semakin ketat. Dengan fokus pada budaya risiko, 2025 bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang untuk membangun ketahanan bisnis yang lebih kuat.

Artikel ini telah diterbitkan oleh ERMA, dengan judul Building a Risk Culture: Why It’s Your Most Important Investment for 2025. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.