Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Setelah periode volatilitas pasar pada musim semi 2020 dan stres pasar pada 2022, regulator mulai memperhatikan manajemen risiko likuiditas dana. Regulator berharap para pengelola dana telah melakukan evaluasi mendalam terhadap kerangka dan kontrol manajemen likuiditas, serta menerapkan perbaikan yang diperlukan.

Regulator kini berfokus pada Dana Pasar Uang (Money Market Funds/MMFs) dan Dana Terbuka (Open-Ended Funds/OEFs), mengantisipasi perkembangan lebih lanjut setelah pekerjaan yang signifikan telah dilakukan, terutama pada Dana Terbuka. Para pengelola dana dihimbau untuk tetap memantau perkembangan regulasi untuk memahami arah kebijakan yang akan diambil.

Sejumlah pertanyaan strategis muncul untuk perusahaan, termasuk pemahaman terhadap temuan regulator, evaluasi langkah-langkah kebijakan yang dipertimbangkan, dan potensi dampaknya pada portofolio dana. Dalam menghadapi ekspektasi regulator yang terus berkembang, transparansi dan ketaatan terhadap pedoman menjadi kunci.

Rekomendasi dari Financial Stability Board (FSB) dan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) menjadi pusat perhatian dalam mengatur manajemen risiko likuiditas dalam Dana Terbuka. Meskipun temuan positif dalam implementasi regulasi di yurisdiksi besar, masih terdapat kekurangan terkait perhitungan risiko likuiditas, ketersediaan data, dan asumsi likuiditas aset. Oleh karena itu, langkah-langkah tambahan diharapkan dari yurisdiksi dan pengelola dana untuk meningkatkan implementasi rekomendasi.

Pemeriksaan FSB terhadap rekomendasi mereka sendiri, yang mencakup pengurangan ketidakcocokan likuiditas struktural, peningkatan adopsi alat manajemen likuiditas, dan peningkatan keterbukaan kepada investor, menunjukkan bahwa pandangan pembuat kebijakan global belum sepenuhnya sejalan. Perbedaan ini menciptakan landasan untuk diskusi lebih lanjut mengenai arah kebijakan global.

Di tingkat regional dan nasional, regulator terus melanjutkan inisiatif mereka sendiri:

– Di Uni Eropa, tinjauan masih berlanjut dengan potensi pengenalan pelaporan regulasi yang diharmonisasi.

– Di Inggris, manajemen likuiditas dana tetap menjadi prioritas pengawasan, dengan uji stres yang direncanakan oleh Bank of England. 

– Regulator Prancis menekankan peningkatan ketersediaan alat manajemen likuiditas di dana Prancis melalui panduan, persyaratan pengungkapan, dan pendekatan terkoordinasi terhadap berbagai alat.

Di tingkat internasional, langkah-langkah selanjutnya untuk manajemen risiko likuiditas dana sudah tergambar jelas. Meskipun implementasi regulasi telah menghasilkan temuan positif, perbaikan terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan dan memastikan konsistensi global.

Manajer dana disarankan untuk secara cermat meninjau temuan dari IOSCO dan FSB, mempertimbangkan proposal kebijakan FSB, dan mengadopsi pendekatan yang konsisten terhadap perubahan regulasi. Dengan potensi penekanan pada isu manfaat di sektor non-bank, manajer dana perlu mempersiapkan diri untuk tantangan mendatang dalam lingkungan yang terus berkembang.

Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul Fund Liquidity Risk Management. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.