Dalam keamanan siber, kebanyakan orang cenderung fokus pada melindungi diri sendiri tanpa memperhitungkan dampaknya pada orang lain. Pandangan ini perlu diubah agar dapat mencapai keselamatan bersama. Meskipun keinginan bertahan hidup sudah melekat dalam diri manusia, kolaborasi dengan pesaing perlu menjadi prioritas untuk kebaikan bersama.
Pandemi COVID membuktikan bahwa perlindungan semata tidak menjamin kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan konsep “coopetition” atau persaingan yang bersifat kooperatif. Coopetition merupakan strategi bisnis yang menggunakan wawasan dari teori permainan untuk memahami kapan lebih baik bekerja sama daripada bersaing. Dalam layanan keuangan, terdapat banyak contoh di mana pendekatan coopetition lebih efektif.
Pengalaman kolaboratif pertama adalah keterlibatan dalam pembentukan Financial Services Information Sharing and Analysis Center (FS-ISAC) pada akhir tahun 1990-an. FS-ISAC memberikan contoh bagaimana bersama-sama melawan ancaman siber dapat memberikan dampak positif yang besar. Proyek kolaboratif lainnya termasuk perencanaan kontingensi untuk Perubahaan Tahun 2000 dan pengembangan model simulasi untuk menguji keberlanjutan rencana tanggapan insiden.
Meskipun ada kegagalan, seperti proyek Generally Accepted Information Security Principles (GAISP), yang diambil alih oleh Information System Security Association. Namun, terdapat kesuksesan seperti kerangka kerja Generally Accepted Privacy Principles (GAPP) yang berhasil dirancang untuk akuntan dan auditor. Dalam beberapa kasus, keuntungan pribadi tidak boleh mengungguli manfaat bersama, seperti upaya mendirikan laboratorium sertifikasi untuk perangkat lunak keamanan siber.
Walaupun ada kemunduran, dukungan terhadap konsep coopetition tetap kuat. Keamanan siber mendapat manfaat dari kolaborasi, terutama karena penyerang seringkali bekerja sama. Potensi kolaborasi juga dapat diperluas ke area kecerdasan buatan, keadilan, dan etika, sehingga menciptakan keselamatan yang lebih efektif di masa depan.
Artikel ini telah diterbitkan oleh ISACA dengan judul A Collaborative Approach to Cybersecurity. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.