Di tengah perubahan bisnis yang cepat, Key Risk Indicators (KRIs) harus selalu akurat dan sesuai dengan kondisi terbaru. KRIs yang usang bisa membuat keputusan jadi kurang tepat. Gunakan checklist rekomendasi dari CRMS Indonesia ini untuk memastikan KRIs tetap efektif:
- Evaluasi Relevansi
- Masihkah KRIs sesuai dengan risiko strategis dan operasional?
- Sudah mencakup risiko baru seperti regulasi, teknologi, atau geopolitik?
- Kualitas Data
- Apakah sumber data terpercaya?
- Apakah ada jeda waktu yang mempengaruhi keakuratan KRIs?
- Performa KRIs
- Apakah KRIs efektif dalam memprediksi atau mendeteksi risiko?
- Masihkah ambang batas (threshold) sesuai dengan toleransi risiko?
- Teknologi & Monitoring
- Bisa dipantau otomatis dengan sistem yang ada?
- Dapat divisualisasikan secara real-time?
- Respons terhadap Perubahan
- Sudah mencerminkan kondisi pasar dan tren eksternal?
- Mampu mengantisipasi risiko baru yang belum terlihat?
- Keterlibatan Tim
- Apakah tim lintas fungsi ikut berkontribusi dalam menentukan KRIs?
- Apakah hasilnya dikomunikasikan dengan jelas kepada manajemen?
- Pembaruan Berkala
- Apakah KRIs ditinjau dan diperbarui secara rutin?
- Sudah diuji dengan skenario terbaru?
- Leading vs Lagging Indicators
- Apakah KRIs cukup untuk mendeteksi risiko lebih awal?
- Apakah KRIs juga mencerminkan performa masa lalu?
- Pelatihan & Dokumentasi
- Apakah tim memahami cara kerja dan interpretasi KRIs?
- Apakah ada audit untuk memastikan konsistensi dengan strategi risiko?
Gunakan checklist ini untuk menjaga KRIs tetap relevan dan mendukung keputusan bisnis yang lebih baik!
Artikel ini telah diterbitkan oleh CRMS Indonesia dengan judul Checklist untuk Risk Manager: Memastikan KRIs Tetap Relevan dan Efektif. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.