Teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa perubahan besar dalam cara industri keuangan mengelola aset dan risiko. AI membantu meningkatkan efisiensi sekaligus mengubah pendekatan tradisional dalam mengelola portofolio dan risiko.
Portofolio Mandiri oleh AI
AI membuka jalan untuk “portofolio self-driving,” yaitu portofolio yang dikelola sepenuhnya oleh AI tanpa campur tangan manusia. AI mampu mengidentifikasi peluang investasi, membangun portofolio optimal, dan menjalankan transaksi. Namun, tantangan seperti komunikasi antar sistem AI masih perlu diselesaikan.
Sejak 2017, kemajuan teknologi memungkinkan AI bekerja lebih sinergis, sehingga potensi pengelolaan aset oleh AI menjadi lebih besar dibandingkan cara tradisional.
AI vs. Manajer Aset
AI semakin mahir dalam membangun portofolio dan mengelola investasi, bahkan melampaui kemampuan manusia di beberapa aspek. Selain itu, AI juga memungkinkan personalisasi strategi investasi, di mana setiap orang dapat memiliki AI yang mengelola keuangan sesuai kebutuhan pribadi mereka.
Mampukah AI Menggantikan Manajer Aset?
Teknologi kecerdasan buatan (AI) sedang mengubah banyak aspek dalam industri keuangan, termasuk peran manajer aset. Kemampuan AI yang terus berkembang memicu pertanyaan besar: apakah manusia akan sepenuhnya tergantikan?
Keunggulan AI: Cepat dan Akurat
AI memiliki keunggulan dalam memproses data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Dengan algoritma yang terus disempurnakan, AI mampu:
- Mengidentifikasi peluang investasi.
- Membangun portofolio optimal.
- Mengeksekusi perdagangan tanpa bias emosional.
Cliff Asness, pendiri AQR Capital Management, bahkan menyebut bahwa AI telah menjadi “terlalu bagus” dalam tugas ini, sehingga banyak yang khawatir peran manajer aset manusia akan memudar.
Tantangan AI dalam Menggantikan Manusia
Namun, AI masih memiliki keterbatasan:
- AI tidak sempurna dan masih bisa melakukan kesalahan besar.
- Tidak seperti manusia, AI belum mampu memahami konteks atau intuisi di luar data yang ada.
- AI tetap memerlukan pengawasan manusia untuk memantau keputusan yang diambil.
- AI sulit memahami atau menjelaskan anomali pasar secara mendetail.
Peran Manusia yang Tidak Tergantikan
Meskipun AI unggul dalam efisiensi, manajer aset manusia memiliki keunggulan dalam hal:
- Membangun hubungan personal dengan klien.
- Memahami dinamika pasar yang kompleks dan sulit diukur oleh algoritma.
- Membawa pendekatan kreatif dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga.
Di masa depan, AI kemungkinan besar akan menjadi alat pendukung yang sangat penting bagi manajer aset, bukan sepenuhnya menggantikan mereka. Dengan memanfaatkan AI, manajer aset dapat fokus pada strategi yang lebih kompleks dan mendalam.
AI tidak serta-merta menghilangkan peran manajer aset, tetapi akan mengubah cara mereka bekerja. Kolaborasi antara manusia dan teknologi akan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi AI tanpa kehilangan sentuhan manusia yang sangat diperlukan dalam industri keuangan.
Jadi, mampukah AI menggantikan manajer aset? Jawabannya: mungkin tidak sepenuhnya. Namun, AI pasti akan menjadi bagian tak terpisahkan dari masa depan manajemen aset.
Namun, dengan peningkatan teknologi, masalah ini diprediksi akan teratasi.
Dalam lima tahun, AI diperkirakan akan menjadi pemimpin dalam pengambilan keputusan keuangan. Dalam 20 tahun, peran manusia mungkin akan jauh berkurang di sektor ini.
AI membawa risiko dan peluang besar. Bagi profesional keuangan, penting untuk terus mengasah keterampilan agar tetap relevan. Pada akhirnya, AI tidak hanya akan mengubah pasar keuangan, tetapi juga mendefinisikan ulang cara kita memahaminya.
Artikel ini telah diterbitkan oleh GARP pada 13 Desember 2024, dengan judul How AI Could Transform Asset Management and Financial Risk. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.