Keamanan siber mengalami perkembangan dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Tempat kerja menjadi lebih terbuka, infrastruktur beralih ke cloud, dan teknologi terus berkembang pesat. Dalam konteks ini, asuransi siber semakin penting bagi pemimpin private equity (PE) karena risikonya terhadap perusahaan portofolio dan penelitian transaksi bisnis.
Grant Thornton LLP mengumpulkan mitra operasional PE dan ahli internal untuk membahas cara terbaik menghadapi tantangan ini. John Pearce, Kepala Layanan Penasihat Risiko Siber di Grant Thornton, menyoroti peningkatan biaya tebusan ransomware yang mencapai lebih dari $200,000 per serangan sejak 2019.
Perusahaan asuransi menghadapi tantangan menilai risiko siber, mengakibatkan kenaikan tarif dan penilaian lebih ketat. Ini memberikan tekanan pada perusahaan portofolio PE saat mencoba mendapatkan asuransi atau menolak klaim.
Berikut adalah praktik terbaik untuk melindungi perusahaan portofolio:
- Fokus pada deteksi, tanggapan, dan pemantauan.
- Terapkan otentikasi multi-faktor.
- Latih proses tanggapan insiden dan pemulihan data.
- Identifikasi kelemahan dalam strategi keamanan siber, lakukan analisis biaya-manfaat dari kontrol tambahan, dan buat rencana kontinuitas bisnis.
Carlos Ferreira, National Managing Partner, Private Equity di Grant Thornton, menekankan bahwa “risiko sebenarnya adalah ketidakmampuan mengidentifikasi risiko.”
Menghadapi pasar asuransi siber yang sulit, banyak perusahaan mempertimbangkan solusi asuransi mandiri di tingkat perusahaan portofolio atau PE. Kerjasama dengan broker asuransi penting, dan pemahaman batas per-insiden dan batas agregat menjadi kunci dalam mengevaluasi cakupan asuransi siber.
Keamanan siber yang dinamis dan lingkungan regulasi yang cepat berubah menuntut kebijakan dan proses keamanan siber tertulis.
Meskipun serangan siber tidak selalu menentukan kesepakatan atau penjualan perusahaan portofolio, perlindungan melalui investasi keamanan siber dan asuransi menjadi semakin penting. Para mitra operasional setuju bahwa perlindungan terhadap serangan siber dan kesulitan mendapatkan asuransi semakin menantang dan dapat menjadi tantangan besar bagi perusahaan private equity.
Artikel ini telah diterbitkan oleh Grant Thornton, dengan judul Best Practices for A Growing Threat pada 12 April 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.