Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Risiko adalah seberapa besar dampak yang mungkin terjadi pada suatu organisasi oleh peristiwa tertentu, ditambah seberapa mungkin peristiwa itu terjadi. Evaluasi risiko melibatkan pemikiran hati-hati tentang ancaman dan kelemahan untuk menilai dampak buruk yang mungkin terjadi. Analisis kualitatif dan kuantitatif diperlukan dalam proses ini.

Evaluasi risiko sangat penting untuk manajemen risiko yang efektif. Untuk meningkatkan akurasi, kita dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) karena kemampuannya dalam mengelola dan menginterpretasi data dengan cepat.

Teknologi AI dapat mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman dengan cepat, membantu mengurangi kesalahan dalam mengidentifikasi risiko. AI juga dapat membantu mengukur risiko dengan lebih akurat dan memberikan konteks pada kerentanan, serta membantu dalam analisis data tak terstruktur.

AI dapat memprediksi risiko di masa depan dengan menganalisis pola terkait insiden masa lalu. Hal ini juga membantu meningkatkan transparansi antara proses bisnis dan risiko, serta membantu auditor dalam analisis menyeluruh.

Penggunaan AI dalam evaluasi risiko memungkinkan pengukuran otomatis dan peningkatan akurasi dalam prediksi hasil yang diharapkan. Hal ini juga memungkinkan pengawasan kontrol yang lebih inovatif dan proaktif.

Langkah pertama dalam mengintegrasikan AI adalah mengidentifikasi risiko yang perlu dinilai dan menentukan jenis data yang diperlukan. Penggunaan AI harus terus dievaluasi dan disesuaikan sesuai kebutuhan.

Dengan adopsi terus-menerus dari teknologi AI, evaluasi dan manajemen risiko akan menjadi lebih dinamis dan efisien, membantu pengambilan keputusan yang lebih baik di berbagai lembaga dan organisasi.

Artikel ini telah diterbitkan oleh ISACA dengan judul Can AI Be Used for Risk Assessments oleh Adeline Chan pada 28 April 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.