Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Industri ekuitas swasta menjadi target utama serangan siber yang disengaja oleh pelaku di luar entitas negara. Banyak perusahaan portofolio kurang memiliki kematangan keamanan siber yang diperlukan. Dalam laporan ini, kita akan membahas mengapa perusahaan ekuitas swasta rentan dan bagaimana risiko dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kecepatan.

Mengapa Perusahaan Ekuitas Swasta Jadi Sasaran

Pengumuman kesepakatan dan ketersediaan uang tunai dapat menarik perhatian pelaku kejahatan siber.

– 68% klien melihat peningkatan insiden siber selama penutupan kesepakatan.

– Rata-rata pembayaran tebusan perusahaan menengah lebih dari $1 juta.

– Separuh perusahaan portofolio tidak memiliki asuransi siber, biaya asuransi cenderung naik setelah klaim.

Dampaknya termasuk risiko reputasi, penurunan nilai perusahaan portofolio, dan ancaman berkelanjutan setelah pembayaran tebusan.

Menuju Keunggulan Keamanan Siber

Perusahaan portofolio, khususnya menengah, rentan karena anggaran keamanan siber yang terbatas. Namun, perusahaan ekuitas swasta cenderung mengabaikan keamanan siber untuk mencapai pertumbuhan cepat.

Langkah-langkah untuk Meningkatkan Keamanan Siber

Berdasarkan pengalaman melayani 3.100 klien global, Accenture memberikan rekomendasi lima langkah praktis untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan portofolio sebelum kesepakatan.

  1. Model Keamanan Siber

Alihkan pembangunan kapasitas internal kepada pihak ketiga yang berpengalaman.

  1. Perbaiki Pendekatan Uji Kelayakan

Batasi uji kelayakan selama seminggu, fokus pada perbaikan sebelum pengumuman kesepakatan.

  1. Tingkatkan Keamanan Dasar

Lakukan perbaikan cepat untuk meningkatkan ketahanan perusahaan portofolio.

  1. Kurangi Radius Dampak

Tinjau dan perbaiki akses yang terbuka secara berlebihan.

  1. Pastikan Kesiapan Tanggap Insiden 

Persiapkan rencana tanggap yang teruji untuk menghindari kerusakan yang meluas.

Ancaman siber meningkatkan risiko bagi perusahaan ekuitas swasta dan portofolio mereka. Namun, intervensi cepat dan efektif dapat dilakukan sebelum kesepakatan ditutup, mempersiapkan diri menghadapi insiden siber, mengelola risiko, dan memastikan kecepatan menuju nilai.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Accenture dengan judul Private Equity and the Rising Cost of Cyberattacks. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.