Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Perencanaan yang disesuaikan dengan risiko, atau yang biasa dikenal dengan risk-adjusted planning, adalah cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risiko yang terkait dengan kegiatan operasional mereka. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memasukkan faktor risiko ke dalam proses perencanaan mereka, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mengoptimalkan kinerja mereka di tengah ketidakpastian.

Risiko dalam konteks bisnis bisa datang dari berbagai sumber, seperti fluktuasi pasar, perubahan aturan, gangguan operasional, dan kejadian luar biasa seperti bencana alam. Risk-adjusted planning membantu perusahaan mengidentifikasi risiko-risiko ini, mengevaluasi dampaknya, dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya lebih baik.

Salah satu cara yang umum digunakan dalam risk-adjusted planning adalah analisis skenario. Dengan cara ini, perusahaan mempertimbangkan berbagai skenario yang mungkin terjadi di masa depan dan mengevaluasi dampaknya. Dengan mempertimbangkan skenario-skenario tersebut, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih adaptif terhadap perubahan.

Risk-adjusted planning juga melibatkan penggunaan model matematika dan statistik untuk mengukur risiko secara lebih sistematis. Dengan menggunakan model ini, perusahaan dapat memahami risiko yang mereka hadapi dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasinya.

Penting untuk dicatat bahwa risk-adjusted planning bukan tentang menghindari risiko sepenuhnya, tetapi tentang mengelolanya dengan bijaksana. Dalam dunia bisnis yang penuh ketidakpastian, risiko adalah bagian dari permainan, dan perusahaan yang sukses adalah mereka yang dapat mengelola risiko tersebut dengan baik.

Penggunaan risk-adjusted planning sangat penting bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dan tidak pasti. Dengan mempertimbangkan semua risiko secara keseluruhan dan mengintegrasikannya dalam perencanaan, perusahaan dapat menentukan seberapa besar risiko yang dapat mereka tanggung dan membuat rencana bisnis yang tahan krisis. 

Selain itu, perencanaan yang disesuaikan dengan risiko membantu perusahaan mengelola risiko dengan lebih efisien, sehingga lebih banyak dana untuk investasi dan pertumbuhan. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih tenang menghadapi krisis masa depan dan siap bertindak saat kondisi memungkinkan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Roland Berger, dengan judul Risk-adjusted planning. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.