Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Laporan Global Cybersecurity Outlook 2023 telah merilis hasil studi mengenai keamanan siber yang menggambarkan perspektif para pemimpin bisnis terhadap isu-isu krusial dalam dunia maya dan dampaknya terhadap organisasi di seluruh dunia. Dalam laporan tersebut, beberapa temuan utama mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh komunitas bisnis global:

  1. Perubahan Karakter Ancaman Siber

Ancaman siber telah berubah secara signifikan. Tidak lagi hanya masalah teknis, tetapi juga mencakup aspek geopolitik, kebijakan, dan dinamika sosial. Ancaman ini mengharuskan organisasi untuk memperluas pemahaman mereka dan mengadaptasi strategi keamanan.

  1. Ketidakstabilan Geopolitik Global dan Dampaknya

Ketidakstabilan geopolitik global telah memengaruhi persepsi dan pandangan dunia bisnis terhadap keamanan siber. Hal ini telah membantu menutup kesenjangan persepsi antara dunia usaha dan lingkungan keamanan.

  1. Dampak Serangan Siber yang Meningkat

Sebanyak 43% pemimpin organisasi meyakini bahwa dalam dua tahun mendatang, serangan siber akan memiliki dampak signifikan terhadap operasional organisasi mereka. Hal ini menandakan eskalasi risiko yang harus dihadapi secara serius.

  1. Perlindungan Data dan Keamanan dalam Konteks Geopolitik

Fragmentasi geopolitik telah meningkatkan tantangan perlindungan data dan keamanan siber, mempengaruhi operasional bisnis dan investasi lintas batas.

  1. Kontrol Terhadap Rantai Pasokan dan Mitra Komersial

Pemimpin bisnis mengakui bahwa risiko keamanan siber organisasi mereka terpengaruh oleh kualitas keamanan di seluruh rantai pasokan dan mitra komersial. Langkah-langkah pengawasan dan evaluasi kembali menjadi penting dalam menanggapi masalah ini.

  1. Transformasi Digital dan Keamanan

Banyak organisasi yang sedang menjalankan proyek transformasi digital besar-besaran, tetapi keamanan siber harus menjadi fokus utama dalam setiap langkah transformasi ini.

  1. Peran Regulasi dan Kepatuhan

Eksekutif bisnis kini melihat undang-undang privasi data dan regulasi keamanan siber sebagai alat yang efektif untuk mengurangi risiko siber di sektor mereka.

  1. Interaksi antara Dunia Maya dan Pemimpin Bisnis

Interaksi antara dunia maya dan para pemimpin bisnis menjadi lebih terstruktur, dengan 56% pemimpin keamanan yang mengadakan pertemuan bulanan atau lebih sering dengan dewan direksi mereka.

  1. Budaya Keamanan dan Komunikasi Efektif

Membangun budaya keamanan yang efektif membutuhkan penggunaan bahasa umum dan metrik yang dapat dimengerti oleh seluruh anggota dewan dan bisnis, serta memperkuat diskusi risiko siber di seluruh organisasi.

  1. Tantangan Rekrutmen dan Retensi Talenta Siber

Rekrutmen dan retensi talenta siber tetap menjadi tantangan utama dalam mengelola ketahanan siber organisasi.

Dengan menyajikan isu-isu keamanan siber oleh para eksekutif di tingkat dewan, organisasi dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang di era digital ini.

Artikel ini telah diterbitkan oleh World Economic Forum, dengan judul Global Cybersecurity Outlook 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.