Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Konsep Internet of Things (IoT) adalah penanaman teknologi secara langsung ke dalam kehidupan manusia untuk memungkinkan adanya pertukaran data pribadi dengan penyediaan barang atau layanan. Cabang industri dari IoT dikenal sebagai Internet of Medical Things (IoMT).

IoMT menyediakan penggunaan teknologi untuk melakukan tindakan diagnostik waktu nyata secara (real time), meningkatkan perawatan, dan menghubungkan penyedia layanan kesehatan dengan pasien. Dalam penggunaannya, IoMT dapat memanfaatkan kemajuan terbaru dalam teknologi nirkabel, yang dikenal sebagai 5G, yang memfasilitasi pertukaran informasi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan lebih cepat.

Perkembangan Pasar IoMT dan 5G

IoMT merevolusi layanan perangkat medis dan memberikan peluang yang dipercepat oleh transformasi digital modern. Sebagai contoh, Open Artificial Pancreas System (OpenAPS) mendorong sebuah inisiatif yang menyoroti nilai IoMT. Proyek OpenAPS adalah upaya terbuka untuk membuat teknologi Sistem Pankreas Buatan (APS) yang aman dan efektif tersedia secara luas guna mengurangi beban diabetes tipe 1.

Telehealth adalah contoh lain dari peluang yang signifikan bagi IoMT. Salah satu contoh kasus penggunaan untuk IoMT dan Telehealth adalah kemampuan pemantauan pasien jarak jauh untuk merawat pasien di rumah, misalnya pada saat pandemi Covid-19. Sistem ini berkembang pesat di industri kesehatan karena hemat biaya dan nyaman digunakan.

Munculnya IoMT didorong oleh peningkatan jumlah perangkat medis yang terhubung yang dapat menghasilkan, mengumpulkan, menganalisis, atau mengirimkan data kesehatan dan terhubung ke jaringan penyedia layanan kesehatan, mengirimkan data ke repositori cloud atau server internal. Pada akhirnya, konektivitas antara perangkat medis dan sensor ini merampingkan manajemen alur kerja klinis dan mengarah pada peningkatan perawatan pasien secara keseluruhan.

Dampak Terhadap Industri Kesehatan

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat (CISA) secara resmi menunjukkan lima risiko utama yang mengelilingi penyebaran teknologi 5G sebagai berikut.

  1. Upaya para pelaku ancaman untuk memengaruhi desain dan arsitektur jaringan 5G
  2. Kerentanan rantai pasokan 5G karena pengenalan kerentanan yang berbahaya atau tidak disengaja
  3. Penerapan 5G memanfaatkan infrastruktur lama dan komponen yang tidak terpercaya dengan kerentanan yang diketahui
  4. Persaingan yang terbatas di pasar 5G menghasilkan lebih banyak solusi eksklusif dari vendor yang tidak tepercaya
  5. Teknologi 5G berpotensi meningkatkan serangan dengan memperkenalkan kerentanan baru

Risiko-risiko ini merupakan tantangan yang signifikan bagi sektor publik, perusahaan swasta, dan konsumen yang akan menggunakan teknologi ini. Tiap-tiap risiko dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori besar: risiko rantai pasokan, risiko jaringan, dan risiko privasi data.

  1. Risiko Rantai Pasokan

Komponen yang rusak pada alat teknologi tentu dapat membahayakan nyawa seseorang. Selain itu, rantai pasokan untuk IoMT juga menghadapi risiko dari pengembang dan penyedia aplikasi perangkat lunak yang bertindak sebagai pihak ketiga dalam hubungan dokter-pasien.

Risiko rantai pasokan juga mencakup ancaman terhadap ketersediaan IoT. Bagi sebuah komunitas, bahkan negara, potensi risiko pemadaman rantai pasokan akan menjadi sangat penting, misalnya risiko pasokan terhadap obat-obatan dan peralatan rumah sakit.

  1. Risiko Keamanan Jaringan

Risiko keamanan jaringan mencakup serangan yang dapat diakibatkan oleh akses tidak sah yang sederhana ke suatu sistem atau penolakan akses ke suatu sistem. Ancaman yang mendorong risiko ini terus mengganggu ruang teknologi informasi selama bertahun-tahun. Kemungkinan besar, seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat medis baru yang mulai beroperasi, ancaman ini akan terus berkembang.

  1. Risiko Privasi Data

Privasi data sebagai sebuah konsep terus berkembang dan berubah seiring dengan meluasnya peran teknologi dalam masyarakat dan kehidupan sehari-hari. Dengan IoMT, batas baru untuk manajemen aset telah dibuka: Karyawan di seluruh perusahaan di seluruh dunia dapat membawa berbagai perangkat medis baru ke kantor mereka dan berpotensi menghubungkannya ke jaringan perusahaan. Oleh karena itu, risiko ini perlu mendapat perhatian. Privasi data dan keamanan siber menjadi sesuatu yang terkait erat dan relevan dalam pergeseran menuju 5G.

Mitigasi Risiko

Dengan perkembangan 5G, mitigasi risiko akan semakin sulit dilakukan jika keamanan siber tidak tertanam di setiap langkah. Dengan mempertimbangkan hal ini, CISA mempromosikan pendekatan mitigasi tiga cabang sebagai berikut.

  1.           Manajemen risiko
  2.           Keterlibatan pemangku kepentingan
  3.           Bantuan teknis

Dalam ketiga langkah tersebut, ada beberapa inisiatif strategis yang harus diambil untuk membantu mengurangi risiko. Pertama, pengembangan kebijakan, standar, dan kerangka kerja sebagai fondasi untuk mengamankan adopsi IoMT secara luas. Kedua, manajemen risiko vendor dan rantai pasokan. Terakhir, perlindungan data pribadi dan kesehatan pengguna.

Organisasi harus memiliki inventaris dan klasifikasi data yang akurat untuk menghindari akses yang tidak sah. Peningkatan penggunaan data yang aman dapat menyelamatkan nyawa serta meningkatkan konteks penuh informasi klinis pasien.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari IoMT sangat jelas. Organisasi layanan kesehatan harus menerapkan rencana manajemen risiko untuk memastikan kesinambungan layanan yang merangkul teknologi sekaligus melindungi data dan informasi pasien.

Artikel ini telah diterbitkan oleh A&M, dengan judul Diagnosing A Healthcare Cybersecurity Crisis: The Impact of IoMT Advancements and 5G. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.