Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Saat sistem energi global berada dalam krisis yang mendalam, pencarian solusi untuk mencapai emisi net-zero di masa depan menjadi tugas penting bagi umat manusia. Teknologi blockchain, dasar dari mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, menawarkan potensi besar untuk memperbaiki sektor energi dengan meningkatkan efisiensi transaksi, keamanan, dan mendorong desentralisasi, termasuk dalam energi terbarukan.

Meski memiliki potensi positif yang signifikan, penerapan blockchain dalam sektor energi tidak lepas dari tantangan. Konsumsi energi tinggi dan risiko konsentrasi kendali menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan tata kelola dan regulasi blockchain di sektor energi agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara bertanggung jawab.

Laporan World Economic Forum mencatat variasi yang cukup besar antar blockchain dalam hal jejak karbon dan intensitas energi. Mekanisme konsensus, jenis blockchain, dan tumpukan teknologi turut memengaruhi dampak energi. Meskipun komunitas blockchain telah membuat kemajuan dalam mengukur konsumsi energinya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan regulasi yang akan datang.

Penggunaan blockchain di sektor energi berpotensi merevolusi industri dengan menciptakan sistem untuk mengelola produksi, distribusi, dan konsumsi energi. Perdagangan energi terbarukan secara peer-to-peer dan dukungan terhadap teknologi baru seperti kendaraan listrik dan baterai pintar untuk penyimpanan energi adalah beberapa manfaat yang bisa dihasilkan. 

Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak energi dari blockchain secara menyeluruh untuk menghindari potensi kerusakan lingkungan. Laporan World Economic Forum merangkum visi komunitas blockchain untuk mengukur konsumsi energi di berbagai proyek dan memberikan saran untuk pengembangan masa depan komunitas blockchain:

  1. Memberikan prinsip panduan dan perangkat bagi perusahaan, regulator, dan startup untuk memanfaatkan potensi blockchain guna mencapai tujuan net-zero.
  1. Menguraikan pendekatan potensial terhadap penilaian dampak terpadu yang mempertimbangkan perspektif lingkungan, sosial dan ekonomi, untuk mempersiapkan perusahaan dan solusi blockchain untuk regulasi yang akan datang.
  1. Mengilustrasikan penerapan blockchain yang efektif untuk masalah permintaan dan pasokan energi dan investasi, menuju pencapaian solusi net-zero sepenuhnya.

Penting untuk mempertimbangkan dengan cermat dampak energi dari blockchain dan memastikan bahwa pengembangan solusi tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada lingkungan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh World Economic Forum dengan judul Guidelines for Improving Blockchain’s Environmental, Social and Economic Impact. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.