Penulis: Winsky

Pada saat menganalisis risiko, pemilik risiko atau pembuat keputusan sering kali menghadapi kesulitan dalam menentukan tingkat konsekuensi dan kemungkinan suatu risiko. Hal tersebut dapat memicu pengambilan keputusan tingkat risiko yang tidak tepat sehingga pengelolaan risiko menjadi tidak sesuai dengan kondisi yang dihadapi organisasi. Contoh ekstrim yang dapat terjadi adalah organisasi mengelola risiko yang tidak perlu dan tidak mengelola risiko yang penting atau kritis.

Tahap analisis risiko merupakan tahap yang krusial untuk dasar penentuan perlakuan risiko. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan pendekatan yang komprehensif dalam menganalisis risiko, terutama untuk menentukan tingkat konsekuensi dan kemungkinan setiap risiko yang teridentifikasi. Teknik Matriks Konsekuensi dan Kemungkinan (Consequence / Likelihood Matrix – CLM) merupakan suatu sarana untuk menentukan dan menggabungkan penilaian konsekuensi dan kemungkinan untuk menghasilkan tingkat risiko. Matriks ini dapat dibuat dengan menggunakan metode kualitatif, semi kuantitatif, kuantitatif, atau bahkan gabungan di antaranya.

‘Matriks Konsekuensi/Kemungkinan’ atau ‘Consequences/ Likelihood Matrix’ dalam artikel ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu:

  1. Tujuan Teknik ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’
  2. Penggunaan dan Pelaksanaan Teknik ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’
  3. Kekuatan dan kelemahan ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’

 

1) Tujuan Teknik ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’

Teknik CLM bertujuan untuk membantu pemilik risiko atau pembuat keputusan untuk dapat menentukan besaran tingkat konsekuensi dan kemungkinan suatu risiko secara tepat serta menghindari adanya subjektivitas dalam penentuan tingkat risiko. Teknik ini juga dapat digunakan dalam menentukan prioritas risiko mana yang perlu ditangani terlebih dahulu berdasarkan peringkat risikonya. Peringkat risiko dapat dibuat menjadi beberapa kategori sehingga organisasi tahu tindakan apa yang perlu dilakukan jika tingkat risiko berada pada rentan tertentu. (Rujukan: https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Consequence-or-Probability-Matrix.pdf)

 

2) Penggunaan dan Pelaksanaan Teknik ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’

Teknik CLM dapat digunakan untuk setiap organisasi dan setiap risiko pada situasi dan kondisi apapun. Dalam menggunakan teknik CLM, berikut merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Menentukan Sasaran
  2. Mengenali Karakteristik Kriteria Konskuensi dan Kemungkinan
  3. Membuat Batasan Kriteria
  4. Melakukan Tahap Penilaian Risiko dan Perlakuan Risiko

(Catatan: rincian dari setiap langkah di atas tersedia gratis di e-book yang ditulis oleh Dr. Antonius Alijoyo dan tim – : https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Consequence-or-Probability-Matrix.pdf)

 

3) Kekuatan dan kelemahan ‘Matriks Konsekuensi/Probabilitas’

Kekuatan :

  • Dapat dibuat dengan metode kualitatif, semi-kuantitatif, dan kuantitatif;
  • Menyediakan suatu struktur yang sederhana untuk pengambilan keputusan terhadap suatu risiko;
  • Dapat membantu organisasi memiliki satu pembahasaan yang sama lintas departemen atau divisi terkait dengan penilaian risiko.

Kelemahan:

  • Tidak memungkinkan bagi organisasi untuk hanya memiliki satu kriteria yang umum untuk diterapkan diseluruh situasi dan kondisi yang relevan bagi organisasi;
  • Penggunaan sangat subjektif dan cenderung ada variasi yang signifikan antara setiap penilai; dan
  • Risiko tidak dapat digabungkan.

 

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Salam.