Penulis: Winsky
Salah satu elemen proses manajemen risiko yang terkandung dalam SNI ISO 31000 adalah asesmen risiko. Elemen ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan, yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Ketiga kegiatan tersebut dilakukan untuk menilai seberapa penting risiko tersebut bagi organisasi, serta sebagai landasan sebelum melakukan perlakuan risiko.
Teknik asesmen risiko dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu, salah satunya adalah menggunakan Analisis Keputusan Multikriteria (MCDA). Alat bantu ini cocok digunakan dalam seluruh kegiatan asesmen risiko, terutama dalam menilai konsekuensi dan tingkat risiko pada kegiatan analisis risiko.
Artikel ini akan membahas secara singkat mengenai alat bantu MCDA yang terbagi dalam empat bagian, yaitu:
- Tujuan teknik asesmen risiko ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
- Kegunaan teknik asesmen risiko ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
- Pelaksanaan ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
- Kekuatan dan kelemahan metode ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
1) Tujuan Teknik ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
Teknik analisis keputusan multi kriteria atau MCDA (Multi Criteria Decision Analysis) merupakan salah satu pendekatan yang mampu memilah mana keputusan yang lebih baik atau sesuai dengan kondisi yang ada. Teknik MCDA memfokuskan pada penyusunan dan penentuan mana keputusan yang lebih sesuai pada suatu kondisi yang dihadapi oleh organisasi. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mendukung pembuat keputusan untuk menentukan keputusan yang tepat pada kondisi yang sedang dialami. Pada dasarnya, setiap keputusan yang diambil bersifat unik. Keputusan yang sama pada situasi yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula. Karena tidak adanya solusi yang optimal pada semua kondisi, maka pembuat keputusan harus bisa menilai alternatif keputusan mana yang lebih tepat dan sesuai untuk diterapkan pada kondisi yang sedang dialami. (Rujukan: https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Multi-Criteria-Decision-Analysis.pdf)
2) Kegunaan teknik ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
Teknik MCDA dapat digunakan untuk beberapa alasan, antara lain: a) Membandingkan beberapa opsi untuk menentukan keputusan mana yang lebih diutamakan dan keputusan potensial yang dapat dijadikan alternatif keputusan, b) Membandingkan keputusan mana yang akan diambil apabila terdapat banyak kriteria bahkan jika kriteria tersebut bertentangan, dan c) Mencapai konsensus mengenai suatu keputusan dari pemangku kepentingan berbeda yang memiliki sasaran atau nilai yang bertentangan.
3) Pelaksanaan ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
Proses Analisis Keputusan Multikriteria dapat dilakukan dengan lima langkah mudah, yaitu:
- Menentukan sasaran
- Menentukan kriteria
- Melakukan pembobotan kriteria
- Membuat penilaian
- Menentukan / Merekomendasikan keputusan
(Catatan: rincian dari setiap langkah di atas tersedia gratis di e-book yang ditulis oleh Dr. Antonius Alijoyo dan tim – https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Multi-Criteria-Decision-Analysis.pdf)
4) Kekuatan dan kelemahan metode ‘Analisis Keputusan Multikriteria’
Kekuatannya:
- Menyediakan suatu struktur yang sederhana untuk pengambilan keputusan yang efisien dan penyajian asumsi dan kesimpulan;
- Dapat membuat keputusan untuk masalah yang kompleks, yang tidak sesuai dengan analisis biaya / manfaat, menjadi lebih mudah dikelola;
- Dapat membantu mempertimbangkan masalah secara rasional di mana pengorbanan perlu dilakukan; dan
- Dapat membantu mencapai kesepakatan ketika para pemangku kepentingan memiliki tujuan dan kriteria yang berbeda.
Kelemahannya:
- Dapat dipengaruhi oleh pemilihan kriteria keputusan yang bias dan buruk;
- Sebagian besar masalah MCDA tidak memiliki suatu solusi yang meyakinkan atau unik; dan
- Algoritma gabungan yang menghitung bobot kriteria dari preferensi yang disebutkan atau gabungan dari pendapat yang berbeda dapat menyamarkan dasar keputusan yangsebenarnya.
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Salam.