Penulis: Charles R. Vorst, MM, BCCS, CERG, ERMCP, QCRO, QRGP, CCGO, CGOP – Sekretaris Jenderal IRMAPA.
Suatu kesempatan sangat baik bagi praktisi dan profesional manajemen risiko di Indonesia. Pada tanggal 6-7 Desember 2018 ini, Jason Brown, Ketua Komite Teknis (Technical Committee) 262 ISO yang melahirkan ISO 31000, berkunjung ke Indonesia.
Brown akan menjadi pembicara kunci pada acara “Risk Beyond 2018” di Yogyakarta bersama-sama dengan para praktisi manajemen risiko yang berasal dari mancanegara. Brown hadir atas undangan ERM Academy yang juga didukung oleh IRMAPA (Indonesian Risk Management Professional Associaton), Badan Standardisasi Nasional, dan Center for Risk Management Studies Indonesia.
Paparan Brown tidak hanya akan berbicara mengenai peran manajemen risiko berbasis ISO 31000 sebagai pondasi untuk penerapan GRC (Governance-Risk Management-Compliance) terpadu, tetapi juga mengelaborasi perkembangan terakhir dari perluasan ISO 31000 ke dalam beberapa standar turunan. Brown akan menjawab beberapa pertanyaan sekitar standar tersebut, diantaranya:
1. Apakah ISO 31000 akan menjadi sistem manajemen yang dapat disertifikasi?
2. Apakah ISO 31000 akan menggantikan standar atau rujukan yang sudah pernah ada sebelumnya, misalnya BASEL untuk industri perbankan dan COSO pada profesi auditor.
3. Apakah ada bukti empiris yang menunjukkan efektivitas ISO 31000 bagi organisasi pengguna?
4. Apa saja faktor kunci kesuksesan penerapan manajemen risiko secara khusus, dan GRC secara umum?
5. Apa peran manajemen risiko dalam membangun dan/atau meningkatkan kualitas pendekatan terpadu GRC bagi banyak organisasi di era digital?
6. Apakah ISO 31000 masih relevan dalam dunia digital? Ataukan penerapan standar keamanan informasi saja sudah cukup?
Adapun tema acara “Risk Beyond” yang akan dihadiri oleh Brown adalah “Risk Beyond 2018: Integrated GRC in a new digital world” pada tanggal 6-7 Desember 2018.