Penulis: Winsky
Sekretariat GRC Association
PLN serius dalam membangun kompetensi bidang manajemen risiko bagi para jajaran senior mereka. Hal ini tercermin dari pelaksanaan program persiapan asesmen kompetensi QRGP (Qualified Risk Governance Professional) yang dilaksanakan selama dua (2) dari tanggal 31 Oktober 2019 sampai 01 November 2019, yang diikuti oleh 17 orang Executive Vice President dari PT. PLN Kantor Pusat, 3 Vice President dari PT. PLN Kantor Pusat dan 5 dari posisi lainnya.
Fasilitator pelatihan adalah Bapak Dr. Antonius Alijoyo sebagai Prinsipal CRMS Indonesia dan Bapak Prof. D.S. Priyarsono dari IPB (Institute Pertanian Bogor). Pelatihan dilaksanakan di Museum Listrik & Energi Baru, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dr. Antonius Alijoyo dan Prof. D.S. Priyarsono menyampaikan materi mengenai pentingnya Pertahanan tiga lapis (Three Lines of Defense) dalam pelaksanaan GRCS (Governance, Risk Management, Compliance, and Sustainability). Lini pertama adalah Pemilik Risiko (Risk Owner) yang juga adalah Pemilik Proses Bisnis terkait (Business Process Owner), Tim Manajemen Risiko sebagai lini pertahanan kedua, dan Internal ‘Independent Assurance’ (Audit Internal) sebagai lini pertahanan ketiga.
Dalam pelatihan tersebut, penulis sempat berdiskusi dengan salah satu peserta yaitu Bapak Waskito Adi sebagai Executive Vice President Manajemen Risiko PT. PLN. Beliau menyampaikan harapan hasil dari pelatihan persiapan QRGP sebagai berikut:
“Tujuan jangka panjang dari pelatihan adalah keinginan membangun budaya risiko di PLN; sedangkan tujuan jangka pendek nya adalah keinginan untuk segera mengimplementasi GRC pada PLN”.
Beliau melanjutkan pernyataan di atas dengan menggaris-bawahi pentingnya pembangunan kompetensi manajemen risiko bagi seluruh ‘risk owner’ perusahaan yang dirasa masih kurang pada saat ini.
Lebih lanjut, beliau mengatakan:
“Pelatihan ini akan meningkatkan kapabilitas para risk owner sehingga nantinya akan membawa dampak positif, karena seluruh risk owner yang ada disini adalah para leader. Melalui pelatihan yang diberikan, diharapkan para ‘leader’ memahami peran penting dan kritis mereka dalam pengembangan manajemen risiko korporat secara terintegrasi berbasis SNI ISO 31000 – Standar Manajemen Risiko. Hasil akhir, yang diharapkan adalah keterlibatan intensif para ‘leader’ tersebut untuk menjadi ‘risk champion’ di divisi nya masing-masing dalam rangka membangun budaya risiko dan yang tentu nya akan di support oleh fungsi manajemen risiko.”
Pelatihan ditutup oleh Bapak Waskito Adi yang disaksikan oleh Bapak Dr. Antonius Alijoyo dengan harapan agar peserta dapat secara efektif melewati asesmen profesi kompetensi skema Qualified Risk Governance Professional (QRGP) dalam satu – dua minggu ke depan, sehingga mereka dapat berpartisipasi lebih efektif lagi dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan PT PLN.