Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Teknologi kecerdasan buatan (AI) sedang mengalami pertumbuhan pesat dan membawa peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Namun, kemajuan ini juga menghadirkan risiko, seperti kompleksitas teknologi, ancaman keamanan siber, dan kelangkaan talenta. Berikut adalah tiga langkah untuk mengelola risiko teknologi di era AI.

  1. Perkuat Tata Kelola Teknologi

Tata kelola yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa investasi teknologi sejalan dengan prioritas bisnis. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk bisnis, fungsi risiko, dan vendor, membantu menyelaraskan kebutuhan teknologi dengan kontrol keamanan data, kepatuhan, dan strategi organisasi. Selain itu, perusahaan dapat mengotomatisasi tata kelola untuk memantau kinerja teknologi dan melakukan pengujian secara terus-menerus.

  1. Kuasai Teknologi yang Digunakan

Tim teknologi harus selalu mengikuti perkembangan terkini untuk mendorong inovasi. Hal ini melibatkan penguatan fungsi data, menjadikan data sebagai aset strategis, dan meningkatkan keterampilan karyawan secara berkelanjutan. Dengan memahami teknologi, perusahaan dapat menghadapi tantangan kompleksitas dan menyatukan berbagai komponen teknologi yang tersebar.

  1. Mulai Perjalanan AI Anda

AI kini menjadi bagian penting dari perusahaan. Untuk memanfaatkan AI secara optimal, organisasi perlu meningkatkan literasi AI, mempelajari manfaat serta risikonya, dan mengimplementasikan pengamanan yang jelas untuk penggunaan AI secara etis. Salah satu langkah awal adalah melakukan inventarisasi AI untuk menghindari penggunaan AI tanpa pengawasan (“shadow AI”) dan memastikan model AI berbasis informasi yang dapat dipercaya.

Menghindari Risiko Teknologi yang Menghambat Peluang

Perusahaan tidak bisa mengabaikan potensi besar AI, tetapi juga harus berhati-hati terhadap investasi teknologi yang salah atau penggunaan AI yang tidak etis. Dengan pendekatan yang tepat, seperti tata kelola yang kuat, penguasaan teknologi, dan literasi AI, perusahaan dapat menghadapi risiko teknologi sambil tetap memanfaatkan peluangnya.

Untuk sukses di era AI, perusahaan perlu memahami data sebagai aset utama. Perusahaan perlu melibatkan bisnis dalam penggunaan AI dan memastikan teknologi yang diadopsi dapat diandalkan. Dengan langkah ini, risiko teknologi dapat diminimalkan tanpa mengorbankan inovasi.

Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul Three Steps To Improve The Management Of Technology Risk In The Context Of AI. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.