Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG)  kini telah menjadi perhatian sebagian besar perusahaan. Isu-isu terkait ESG juga menjadi prioritas bagi pemerintah dan legislator. Pertemuan World Economic Forum (WEF) juga membahas agenda tersebut di Davos pada Mei 2022 lalu.

Banyak usaha yang berkomitmen untuk terlibat dalam isu-isu ESG. Namun, bagaimana mereka dapat melakukan perbaikan yang berarti (dan terukur) dalam ketiga bidang ESG?

Untuk memberikan pandangan yang jelas, Marsh baru-baru ini meluncurkan alat Pemeringkatan Risiko ESG yang inovatif. Penilaian mandiri yang gratis ini memberikan peringkat kuantitatif terhadap kinerja ESG organisasi berdasarkan 10 standar dan kerangka kerja internasional. Hal ini mencakup aspek yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Accounting Standards Board (SASB), Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), dan WEF.

Secara sederhana, beginilah cara kerja alat ini.

  1. Buat garis dasar

Langkah pertama untuk meningkatkan peringkat risiko ESG perusahaan adalah dengan menetapkan dasar yang jelas mengenai kinerja saat ini. Dengan menggunakan jawaban kuesioner komprehensif, alat Marsh menghasilkan kartu skor Peringkat Risiko ESG yang mengukur kredensial perusahaan berdasarkan serangkaian standar internasional dan kerangka kerja lain yang diakui. Kartu skor tersebut mencakup penilaian individu pada 18 tema ESG.

  1. Gunakan daftar risiko untuk memberi informasi kepada pemangku kepentingan

Wawasan kartu skor Peringkat Risiko ESG memungkinkan perusahaan membuat daftar risiko ESG formal. Daftar risiko harus menyoroti risiko-risiko terkait ESG, seperti potensi gangguan di masa depan terhadap rantai pasokan. Daftar risiko menjadi cara formal untuk memberikan informasi dan memberikan saran kepada pimpinan dan kelompok pemangku kepentingan lainnya.

  1. Ukur dan buat model

Langkah selanjutnya adalah menggunakan data kuantitatif untuk memberikan analisis yang lebih mendalam mengenai paparan perusahaan terhadap risiko ESG. Hal ini memerlukan pengukuran dan penentuan prioritas terhadap potensi risiko yang dapat ditimbulkan oleh isu-isu terkait ESG terhadap bisnis dan rantai pasokannya.

  1. Lakukan pelaporan, adaptasi, dan ketahanan

Pelaporan ESG yang teratur dibutuhkan untuk memuaskan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa alat pemeringkatan risiko dari Marsh bukanlah laporan satu kali atau lencana pencapaian yang sederhana. Laporan ini membuat serangkaian rekomendasi ESG yang spesifik, yang memberikan saran untuk meningkatkan pengendalian, pelaporan, dan ketahanan ESG.

  1. Kurangi risiko ESG

Manfaat yang didapat dari pendekatan ini adalah pengurangan biaya pengalihan risiko yang tersisa dan tidak dapat dimitigasi melalui polis asuransi. Namun, dampak positif terbesar dari alat Pemeringkatan Risiko ESG dari Marsh adalah terbantunya perusahaan dalam meningkatkan kinerja (dan peringkat) ESG dari waktu ke waktu.

Secara umum, kartu skor ini dirancang sebagai pendorong tindakan dan cara untuk memulai proses pengukuran ESG yang berkelanjutan di setiap perusahaan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Marsh, dengan judul “5 Ways Risk Managers Can Improve Their Company’s ESG Rating” pada 14 Juli 2022. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.