Penulis: Charles R. Vorst, MM., BCCS, CERG, ERMCP, QCRO, QRGP, CCGO, CGOP – Sekretaris Jenderal IRMAPA.
Oktober 2018 menjadi bulan penting bagi komunitas manajemen risiko di Indonesia. Pertama, tanggal 29 Oktober 2018 telah resmi dirilis Standar Nasional Indonesia (SNI) Manajemen Risiko ISO 31000 versi terbaru. Standar ini mengadopsi secara identik isi dokumen ISO 31000:2018. Peluncuran SNI 8615:2018 ISO 31000:2018 ini dilaksanakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bogor, Indonesian Risk Management Professional Association (IRMAPA), serta CRMS Indonesia.
Acara peluncuran dilaksanakan di Kampus SB-IPB dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat penggiat manajemen risiko di Indonesia. Seremoni peluncuran ditandai dengan penyerahan dokumen SNI 8615:2018 ISO 31000:2018 oleh BSN kepada masyarakat yang secara simbolis diwakili oleh perwakilan dari ISEI dan Wakil Dekan SB-IPB.
Kedua, mulai bulan Oktober 2018 ini manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000 tidak lagi dijalankan secara aktif hanya oleh sektor industri komersial dan lembaga pemerintah, melainkan kini juga memasuki dunia pendidikan tinggi. Bukan dalam bentuk text book, mata kuliah, atau program studi peminatan, dan jurusan yang telah lama ada sebelumnya, melainkan dalam bentuk praktik penerapannya.
Inisiatif ini diprakarsai oleh 2 (dua) perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia yang kini telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), yakni Universitas Diponegoro (Undip) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penerapan manajemen risiko yang efektif berbasis SNI ISO 31000 ditujukan untuk mengawal segala upaya pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh kedua PTN-BH ini dalam roadmap-nya masing-masing.
Ada sebuah pembelajaran positif yang patut dicontoh dari kedua PTN-BH di atas dalam memulai penerapan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000, yakni ada risk leadership yang sangat kuat. Kedua PTN ini mengawali inisiatif dengan memastikan adanya kesamaan persepsi dan pemahaman dari para pimpinan tertinggi organisasi mengenai praktik penerapan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000.
Undip mengawali di medio Oktober ini dengan menyertakan para anggota Majelis Wali Amanat dan Komite Audit dalam program sertifikasi profesi manajemen risiko sebagai lanjutan dari program kesadaran (awareness program) yang telah dijalankan September lalu. Sedangkan IPB memulainya di penghujung Oktober dengan menyertakan seluruh jajaran manajemen, mulai dari seluruh pejabat tertinggi rektorat dan fakultas, dan dilanjutkan ke para pimpinan akademis dan non-akademis di bawahnya, dalam program sertifikasi profesi manajemen risiko. Program ini sebagai bagian dari membangun critical mass di tahun I roadmap penerapan manajemen risiko yang telah dirumuskan.
Kedua hal di atas merupakan kabar baik yang pantas mendapat dukungan dan diapresiasi secara positif oleh kalangan praktisi manajemen risiko di Indonesia. Ketika pengelolaan risiko mengacu pada SNI, maka kita tidak hanya memastikan bahwa kualitas manajemen risiko di organisasi sejalan dengan perkembangan terkini praktik manajemen risiko di dunia pada umumnya, melainkan pada saat yang sama juga ikut berkontribusi dalam memastikan SNI menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
Tatkala terdapat inisiatif dari PTN kebanggaan menerapkan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000, maka hal ini mencerminkan kesungguhan upaya pihak pengelola untuk mewujudkan kualitas dunia pendidikan tinggi Indonesia yang berkelas dunia. Juga sekaligus semakin memperkuat jembatan komunikasi yang efektif yang menghubungkan antara kebutuhan industri dan dunia pendidikan tinggi dalam melahirkan barisan profesional muda Indonesia yang andal dan terampil di bidang manajemen risiko.
Terima kasih untuk BSN, dengan Komite Teknis 03-10, yang telah mengadopsi ISO 31000:2018 menjadi SNI. Selamat untuk Undip dan IPB yang telah menginisiasi penerapan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000. Salam hangat dan tetap semangat untuk para praktisi manajemen risiko Indonesia di manapun Anda berada!