Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Di dunia perbankan Eropa, integrasi faktor-faktor terkait iklim dan lingkungan atau climate-related and environmental (C&E) dalam penentuan harga kredit telah muncul sebagai tantangan kritis dan peluang. Urgensi ini didorong oleh mandat regulasi seperti yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa atau European Central Bank’s (ECB), mendorong bank-bank untuk melakukan reformasi manajemen neraca mereka menjelang akhir tahun 2023. Tujuannya jelas: menyelaraskan kerangka penentuan harga kredit dengan strategi manajemen risiko C&E yang kokoh, sehingga mendukung tujuan finansial hijau Fit-for-55 yang ambisius dari Uni Eropa.

Bank-bank Eropa menghadapi transformasi penting yang memerlukan integrasi komprehensif faktor-faktor C&E di semua aspek penentuan harga kredit. Meskipun ada tekanan regulasi dan insentif pasar, banyak bank masih tertinggal dalam mengadopsi langkah-langkah ini. Pada pertengahan 2022, lebih dari 40% institusi signifikan dan kurang signifikan belum mengambil langkah untuk memasukkan risiko C&E ke dalam strategi penentuan harga kredit mereka.

Di bawah arahan ECB dan pedoman Otoritas Perbankan Eropa, bank-bank harus memperbarui kerangka kerja risiko kredit mereka untuk mencerminkan komitmennya terhadap keberlanjutan. Ini melibatkan tidak hanya revisi pernyataan selera risiko tetapi juga penyematan pertimbangan C&E dalam komponen-komponen penentuan harga kredit. Alih-alih hanya mengurangi risiko, penyesuaian strategis ini juga meningkatkan daya saing bank dengan memenuhi permintaan yang meningkat akan opsi finansial hijau.

Implementasi penentuan harga kredit yang berbeda-beda berdasarkan risiko C&E memerlukan pendekatan yang cermat. Bank-bank harus mengkalibrasi margin keuntungan, biaya pendanaan, dan penilaian kredit dan modal untuk mencerminkan dampak beragam dari risiko lingkungan. Inovasi seperti pinjaman berkelanjutan yang terkait dengan keberlanjutan, yang menawarkan syarat yang menguntungkan berdasarkan pencapaian target-target keberlanjutan yang telah ditentukan, mengilustrasikan jalan ke depan dalam lanskap yang terus berubah ini.

Ke depannya, bank-bank didorong untuk mengembangkan peta jalan yang jelas untuk sepenuhnya mengintegrasikan faktor-faktor C&E ke dalam kerangka penentuan harga mereka. Ini melibatkan melibatkan pemangku kepentingan yang beragam—mulai dari manajemen risiko dan treasuri hingga unit bisnis—dan mengadopsi mekanisme pemantauan yang kuat untuk memastikan kepatuhan dan efektivitas. Dengan melakukannya, bank-bank tidak hanya mengurangi risiko regulasi tetapi juga menempatkan diri sebagai pemimpin dalam keuangan berkelanjutan, yang mempromosikan profitabilitas jangka panjang dan ketahanan dalam ekonomi yang semakin berorientasi hijau.

Saat pasar keuangan menghadapi kompleksitas perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, bank-bank Eropa berada di persimpangan tantangan dan peluang. Dengan mengadopsi mandat regulasi dan memasukkan pertimbangan C&E ke dalam operasi inti mereka, bank-bank dapat membuka jalan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan sambil memenuhi peran mereka sebagai aktor sentral dalam agenda keuangan hijau global. Urgensi strategis ini tidak hanya sejalan dengan harapan regulasi tetapi juga menegaskan peran penting bank-bank dalam mendorong ketahanan ekonomi dan pengelolaan lingkungan dalam tahun-tahun mendatang.

Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul Climate-Related and Environmental Risks in Loan Pricing. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.