Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Pada era di mana teknologi mengubah cara kita bekerja dan berbisnis, risiko keamanan siber semakin menjadi perhatian utama, terutama bagi perusahaan investasi swasta atau private equity (PE) dan portofolio mereka. 

Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan siber telah mengalami perubahan dramatis. Dengan pekerjaan yang tersebar di rumah, kantor, dan lounge bandara, infrastruktur beralih ke cloud, dan proses rantai pasokan digital, risiko keamanan semakin meningkat. Serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab juga semakin canggih.

Asuransi siber telah menjadi krusial bagi PE karena risiko yang ditimbulkan terhadap perusahaan-perusahaan di portofolio mereka. Namun, mendapatkan asuransi ini bukanlah hal yang mudah. Premi yang tinggi, standar yang ketat, dan keterbatasan dalam industri tertentu membuat proses ini menantang.

Praktik Terbaik untuk Perusahaan Portofolio

John Pearce, dari Grant Thornton, menyarankan beberapa praktik terbaik untuk perusahaan portofolio:

  • Fokus pada deteksi, respons, dan pemantauan.
  • Terapkan otentikasi multi-faktor.
  • Siapkan proses tanggap kejadian dan pemulihan data.

Penerapan strategi keamanan siber yang baik tidak hanya meningkatkan akses perusahaan ke asuransi yang terjangkau, tetapi juga melindungi reputasi dan operasional perusahaan dari dampak serangan.

PE seringkali menghadapi tantangan unik terkait dengan keamanan siber, terutama karena keterbatasan sumber daya dibandingkan dengan perusahaan besar. Mereka perlu mempertimbangkan solusi asuransi sendiri atau membangun survei untuk mengelola risiko di portofolio mereka.

Keamanan siber terus berubah, dan regulasi semakin ketat. PE diharapkan untuk mengadopsi kebijakan keamanan siber yang lebih baik untuk mempertahankan kepercayaan investor.

Dalam rangka melindungi investasi mereka dari serangan siber yang semakin canggih, PE perlu menghadapi tantangan ini dengan strategi yang matang dan solusi asuransi yang tepat.

Dengan demikian, perlindungan terhadap keamanan siber bukan lagi sekadar pilihan, tetapi keharusan bagi PE dan perusahaan portofolio mereka dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks ini.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Grant Thornton pada 12 April 2023, dengan judul “PE Seeks Cyber Insurance for Portfolio Companies”. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.