Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Memahami risiko masa depan sering kali dilakukan dengan melihat masa lalu. Namun, dengan adanya teknologi baru yang belum memiliki sejarah panjang, memprediksi risiko menjadi lebih kompleks. Upaya mitigasi perubahan iklim memerlukan teknologi baru, sehingga cara baru untuk menghitung risiko juga diperlukan.

Inovasi dan Risiko Mitigasi

Pengalihan ke transportasi listrik adalah salah satu inovasi penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi. Namun, di Inggris, biaya asuransi kendaraan listrik meningkat karena biaya perbaikan yang lebih tinggi dari perkiraan serta masalah keselamatan baterai. 

Hidrogen bersih adalah kemajuan lain yang berpotensi mendukung transisi menuju net-zero, tetapi juga membawa risiko baru. Sebagai pembawa energi, hidrogen mudah disimpan dan diangkut, tetapi harus ditangani dengan hati-hati karena sangat mudah terbakar. Marsh memimpin dalam memfasilitasi asuransi untuk konstruksi dan operasional proyek hidrogen, membantu menarik investasi global yang diperkirakan mencapai $150 miliar pada 2025.

Model asuransi yang tepat juga penting untuk pendekatan dekarbonisasi inovatif seperti ladang surya di luar angkasa yang mengirimkan energi ke bumi menggunakan gelombang mikro. Pendekatan ini menjadi semakin ekonomis berkat penurunan biaya peluncuran satelit.

Beradaptasi dengan perubahan iklim juga dapat menimbulkan jenis tanggung jawab baru yang belum pernah dihadapi industri asuransi sebelumnya. Geoengineering, misalnya, semakin dipertimbangkan sebagai respons terhadap krisis iklim. Teknik ini bertujuan menurunkan suhu global dengan memantulkan sinar matahari, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi tak terduga dan efek samping.

Setiap upaya mengubah pola cuaca mungkin berdampak buruk pada beberapa daerah, meskipun dampak keseluruhannya positif. Selain itu, ketergantungan pada geoengineering surya dapat meningkatkan risiko lonjakan suhu mendadak jika aktivitas geoengineering dihentikan. Seperti halnya ide baru lainnya, banyak hal yang tidak diketahui saat teori diimplementasikan.

Sementara debat terus berlangsung, asuransi parametrik diusulkan sebagai pendekatan yang dapat membantu membangun konsensus tentang potensi penerapan geoengineering surya dengan meyakinkan pemangku kepentingan bahwa mereka akan mendapat kompensasi atas dampak cuaca buruk di daerah mereka. Asuransi parametrik semakin banyak digunakan dalam konteks lain sebagai alat untuk membangun ketahanan iklim.

Teknologi baru yang menarik dapat mempercepat transisi global menuju net-zero seiring dengan cara baru untuk mengukur risiko. Dengan model manajemen risiko dan asuransi yang tepat, proyek dekarbonisasi dapat menarik investasi yang mereka butuhkan dan memperbesar skala konstruksi dan operasional untuk mengurangi perubahan iklim.

Di sisi adaptasi, keahlian asuransi dapat membantu memperkirakan dan mengantisipasi risiko baru terkait perubahan iklim serta teknologi yang dikembangkan untuk mengatasinya. Wawasan yang dihasilkan dari pemetaan risiko dan analisis skenario dapat mengarah pada pengembangan manajemen risiko yang lebih baik dan mungkin produk asuransi baru untuk mengelola risiko-risiko baru ini.

Industri asuransi memainkan peran penting dalam membantu organisasi menghadapi kedua sisi perubahan iklim – mitigasi dan adaptasi – menuju masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua. Penting untuk memastikan bahwa perkembangan baru tidak segera menghadapi posisi yang sama seiring perubahan iklim yang terus berkembang.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Marsh pada 29 November 2023, dengan judul Climate Mitigation and Adaptation: With Innovation Comes Risk. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.