Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Para pemimpin bisnis kini dihadapkan pada “risiko siber” yang menjadi fokus utama mereka. Bagaimana perusahaan dapat melawan risiko ini, dan bagaimana perusahaan asuransi dapat membantu? Dari dua survei terhadap 800 perusahaan asuransi dan 1.000 perusahaan lain, studi terbaru menunjukkan bahwa agar sukses menghadapi risiko lingkungan digital yang saling terhubung, perusahaan asuransi dan klien perlu mempersiapkan organisasi dengan baik, membangun solusi yang tepat, dan berkolaborasi secara luas.

Teknologi digital telah mengubah kehidupan kita, baik atau buruk. Saat dunia semakin kecil dan saling terhubung, hampir semua interaksi terpengaruh. Cara orang berbicara dan berkomunikasi dengan organisasi berubah, memengaruhi hubungan dengan industri, mitra, pemasok, dan pelanggan. Disrupsi digital mendasar pada kemampuan menghubungkan semua orang dan segalanya, namun risikonya termasuk kehilangan data, pencurian, dan penyalahgunaan teknologi digital.

Organisasi penasihat industri properti dan kecelakaan, Insurance Services Office, mencatat “keamanan siber” sebagai isu bisnis terkini. Ini muncul sebelum tren seperti Internet of Things (IoT), drone, dan media sosial, semuanya terkait dengan keterhubungan digital. Bagaimana perusahaan menilai dan mempersiapkan diri terhadap risiko ini? 

Hasil survei terhadap 800 perusahaan asuransi dan 1.000 perusahaan lain menunjukkan bahwa organisasi dengan kinerja terbaik mengatasi risiko keterhubungan digital melalui asuransi tradisional dan tindakan lainnya. Mereka menggunakan keterhubungan untuk menciptakan solusi keamanan dan berkolaborasi lintas industri. Lebih dari separuh responden memperkirakan risiko keterhubungan digital akan meningkat, dengan hampir 32 persen perusahaan mengalami dampak ekonomi dalam tiga tahun terakhir.

Perusahaan asuransi, dengan hampir separuhnya menawarkan perlindungan terhadap risiko keterhubungan digital atau “asuransi siber,” berperan penting. Beberapa menyajikannya sebagai perlindungan terpisah, sementara yang lain mengintegrasikannya dengan polis yang sudah ada. Namun, peran perusahaan asuransi tidak hanya terbatas pada cakupan asuransi, melainkan berkembang menjadi penyedia layanan mitigasi dan pencegahan risiko keterhubungan digital.

Perusahaan asuransi terkemuka melangkah lebih jauh dengan menyediakan layanan tingkat tinggi, seperti cakupan fleksibel, proaktif pada titik risiko, serta pencegahan atau mitigasi risiko. Hal ini mencerminkan adaptasi model bisnis mereka untuk memenuhi tuntutan lingkungan digital yang berkembang dengan cepat. Dengan demikian, perusahaan asuransi memegang peran sentral dalam membantu perusahaan mengelola dan mengatasi risiko keterhubungan digital di masa depan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Institute for Business Value, dengan judul Insurance and Risk in a Digitally Interconnected World. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.