Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Dalam perlombaan teknologi yang semakin sengit antara kekuatan besar dunia, kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi dengan cepat dan efisien menjadi kunci utama untuk meraih keunggulan. Amerika Serikat, misalnya, meskipun terus memproduksi program-program kompleks seperti jet tempur F-35 dan helikopter kargo berat CH-53K, masih menghadapi banyak peluang untuk perbaikan. Strategi Pertahanan Nasional AS secara tegas menyatakan bahwa “sistem saat ini terlalu lambat,” menciptakan tantangan jangka panjang dalam hal kemutakhiran, sinergi, dan efisiensi biaya.

Heidi Shyu, Wakil Menteri Pertahanan untuk Penelitian dan Teknologi, menekankan pentingnya merombak proses departemen untuk mencerminkan lanskap dinamis saat ini dan mengantisipasi kebutuhan masa depan. Transformasi akan menjadi tema utama Departemen Pertahanan dalam dekade mendatang. Strategi ini mencakup beberapa poin penting:

  1. Pengembangan teknologi yang cepat dan efisien biaya: DoD akan menghargai eksperimen, akuisisi, dan penerapan yang cepat.
  2. Akses yang lebih luas ke inovasi: Pentagon akan mengikuti perkembangan pasar yang mendorong komersialisasi kemampuan militer yang relevan.
  3. Ketahanan yang tak tertandingi: Departemen akan memperkuat basis industri pertahanan dan rantai pasokan global yang relevan.

Empat Area Utama untuk Pemenang Masa Depan

  1. Disrupsi Internal

Perusahaan pertahanan perlu mengadopsi model ventura kapital, ventura korporat, unit intrapreneurship, dan jaringan ventura untuk terus meningkatkan kapabilitas mereka. Contohnya, L3Harris dengan Agile Development Group dan Northrup Grumman dengan Disruptive Concepts & Technologies (DC&T).

  1. Kemitraan Strategis Pemasok dan Vendor

Untuk mempercepat inovasi dan adopsi teknologi, kemitraan yang lebih luas dan mendalam dengan basis pemasok diperlukan. Ini termasuk menggabungkan model bisnis pertahanan dan komersial melalui kemitraan dan joint venture.

  1. Produktivitas dan Kelincahan Tenaga Kerja

Transformasi organisasi pengembangan produk diperlukan untuk memenuhi harapan pelanggan baru. Ini mencakup transparansi sumber daya, proses baru, insentif yang selaras, dan budaya trial and error. Contohnya, outsourcing layanan non-inti dan berbagi layanan untuk mengoptimalkan bakat dan mengurangi biaya.

  1. Ketersediaan dan Ketahanan Basis Pasokan

Pertahanan yang kompetitif memerlukan visibilitas mendalam ke dalam rantai pasokan dan kemampuan untuk merespons berbagai potensi gangguan. Penggunaan alat seperti Kearney’s PRISM SCRM dapat membantu memetakan dan mengelola risiko rantai pasokan.

Untuk menang di masa depan, perusahaan pertahanan harus terus mengganggu sistem mereka sendiri, berpartisipasi aktif dalam ekosistem pertahanan, memaksimalkan bakat, dan mengembangkan ketahanan dalam rantai pasokan mereka. Kemampuan ini bukan hanya peluang untuk maju di pasar, tetapi juga kebutuhan untuk memastikan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Kearney dengan judul Winning in 2030: How Defense Primes Must Evolve to Win. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.