Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

BCG telah mengembangkan kerangka untuk memimpin industri dalam mengatasi dampak perubahan iklim pada sektor asuransi. Industri ini menghadapi krisis ganda, yaitu krisis profitabilitas bagi perusahaan asuransi dan krisis keterjangkauan bagi pelanggan. Penyesuaian pada model bisnis asuransi yang sudah ada dan langkah-langkah baru sangat diperlukan untuk menyebarkan kesadaran akan risiko.

Cuaca ekstrem menjadi krisis eksistensial bagi pemilik properti dan perusahaan asuransi. Kerugian akibat lebih dari 1.000 peristiwa cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir mencapai lebih dari $1 triliun.

Industri asuransi global menghadapi lonjakan klaim untuk bencana alam, terutama di California dan Florida, dengan peningkatan 54% dibandingkan rata-rata 10 tahun terakhir dan 115% dibandingkan rata-rata 30 tahun terakhir pada tahun 2022.

Proyeksi ke depan memperlihatkan kondisi yang semakin buruk. Menurut Swiss Re, kerugian akibat peristiwa terkait cuaca diperkirakan akan meningkat 35% hingga 120% di berbagai negara seperti Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan AS pada tahun 2040. Industri asuransi dihadapkan pada krisis profitabilitas dan keterjangkauan yang mengkhawatirkan.

BCG menawarkan kerangka terpadu untuk mengelola risiko berbasis iklim, menekankan tahapan utama dalam rantai nilai risiko dan kesiapan iklim perusahaan. Pada tahap-tahap tertentu, perusahaan dapat mengimplementasikan inisiatif yang melibatkan tiga set utama pemangku kepentingan: kapabilitas perusahaan asuransi, layanan pelanggan, dan kerjasama ekosistem.

Perusahaan asuransi perlu meningkatkan kapabilitas mereka dalam pengelolaan risiko, mengadopsi model prediktif yang kuat, dan meningkatkan pemahaman akan risiko iklim. Pelayanan pelanggan harus membangun kesadaran dan rencana mitigasi risiko yang efektif di tingkat individu dan komunitas. 

Kolaborasi dengan pembuat kebijakan dan regulator diperlukan untuk menyesuaikan aturan ekosistem dengan realitas iklim saat ini dan mendukung proyek-proyek infrastruktur adaptasi iklim.

Semua pihak terlibat bersama dalam masalah ini dan kerjasama lebih lanjut serta pertukaran informasi diperlukan untuk menyesuaikan industri asuransi dengan lingkungan baru. Beberapa langkah konkret dapat diambil oleh industri ini untuk membantu setiap kelompok pemangku kepentingan, termasuk perbaikan model prediktif, peningkatan investasi dalam riset pencegahan, dan advokasi untuk pelatihan pemerintah terkait isu iklim.

Industri asuransi memiliki kapasitas dan motivasi untuk memimpin perubahan, tetapi harus segera beradaptasi dengan realitas iklim baru untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan tangguh.

Artikel ini telah diterbitkan oleh BCG, dengan judul An Insurance Risk Framework for Climate Adaptation pada 4 Desember 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.