Keberlanjutan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan. Keberlanjutan bukan hanya tentang kepatuhan, melainkan nilai nyata melalui produk baru, loyalitas pelanggan, dukungan pemangku kepentingan, dan margin yang lebih baik.
Memiliki data dan teknologi yang tepat adalah titik awal dari sebagian besar upaya keberlanjutan. Lebih dari 88% eksekutif yang disurvei oleh Bain setuju bahwa peningkatan teknologi digital penting untuk memajukan tujuan keberlanjutan.
Di luar kepatuhan, potensi untuk menciptakan nilai baru membuat banyak perusahaan menerapkan teknologi yang berfokus pada inisiatif baru. Mereka mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi, metrik, dan model operasi.
Teknologi untuk Tujuan Keberlanjutan
Mengukur keberlanjutan membutuhkan perspektif lintas fungsi: Perusahaan perlu memahami aliran material (rantai pasokan), jejak produksi (operasi), dampak terhadap manusia (sumber daya manusia/SDM), penggunaan produk oleh pelanggan (penjualan), dan instrumen fiskal (keuangan). Dalam banyak kasus, data yang diperlukan tidak berada dalam sistem perusahaan dan perlu dikumpulkan secara manual. Sebagian besar perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi dan talenta baru untuk memungkinkan auditabilitas.
Keberlanjutan dalam operasi teknologi informasi (TI) adalah “taruhan” bagi pemimpin teknologi perusahaan. Mengembangkan sistem untuk membantu membangun kapabilitas akan bermanfaat bagi seluruh organisasi.
Di luar TI, teknologi perusahaan perlu memantau dan menganalisis data yang diandalkan oleh para eksekutif. Perusahaan sebaiknya menetapkan tujuan keberlanjutan yang selaras dengan peta jalan teknologi yang ada.
Beberapa investasi keberlanjutan memberikan hasil yang cukup cepat, seperti mengurangi biaya utilitas pusat data dengan meningkatkan suhu. Dalam kasus lain, perusahaan akan berinvestasi di area yang tidak terlalu cepat memberikan hasil, seperti perekrutan berbasis keterampilan.
Menciptakan Nilai Baru
Dalam beberapa kasus, fokus pada keberlanjutan mendorong pengembangan produk dan layanan baru. Kondisi ini dapat meningkatkan pendapatan dan membangun nilai. Sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa hampir 90% konsumen Generasi X mengatakan bahwa mereka akan membelanjakan 10% lebih banyak untuk produk yang berkelanjutan.
Dalam kasus lain, sebagai contoh, sebuah perusahaan teknologi finansial (tekfin) besar ingin meningkatkan peringkat keberlanjutannya. Perusahaan ini melibatkan dewan direksi dan manajemen puncak dalam lokakarya cocreation untuk menentukan tujuan dan inisiatif keberlanjutan baru. Pada tingkat yang lebih terperinci, perusahaan menetapkan tindakan spesifik untuk meningkatkan metrik yang dipertimbangkan oleh lembaga-lembaga pemeringkat.
Langkah ke Depan
Bagi perusahaan yang telah membuat komitmen publik, teknologi dapat menjadi penghambat yang menghalangi mereka untuk memenuhi komitmen tersebut. Para pemimpin telah berinvestasi dalam solusi khusus untuk mendukung upaya keberlanjutan. Meskipun beberapa vendor perangkat lunak mulai memasukkan pengukuran keberlanjutan dalam produk, lanskap aplikasi masih belum matang.
Perusahaan baru harus mengejar ketertinggalan. Hanya sepertiga dari para eksekutif memiliki ambisi keberlanjutan yang tinggi. Para pemimpin harus bergerak cepat untuk memanfaatkan keberlanjutan sebagai keunggulan kompetitif.
Artikel ini telah diterbitkan oleh Bain & Company, dengan judul “Achilles’ Heel to Accelerator: How Digital Can Create Sustainability Leadership” pada 1 Mei 2024. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.