Penerapan manajemen risiko dalam sistem manajemen K3 yang mendukung upaya pemulihan bisnis

Penulis:
Charles R. Vorst, MM., BCCS, CERG, ERMCP, QCRO, QRGP, CCGO, CGOP
Sekretaris Jenderal IRMAPA

Melanjutkan bagian pertama artikel, kali ini artikel akan mengulas sekilas tentang panduan ISO/PAS 45005 dan bagaimana, bersama dengan penerapan manajemen risiko yang efektif, ISO/PAS 45005:2020 dapat ikut mendukung penguatan ketangguhan organisasi (organizational resilience).

Adapun panduan ISO/PAS 45005:2020 dapat diterapkan oleh seluruh organisasi di berbagai jenis, ukuran, lokasi, serta sektor industri, termasuk mereka yang harus tetap beroperasi, mereka yang hendak beroperasi kembali, mereka yang hendak mengaktivasi tempat kerjanya kembali, maupun mereka yang hendak memulai operasi pertama kali, di tengah pandemi COVID-19 yang kini masih berlangsung. Panduan ini ditujukan untuk melindungi seluruh ragam jenis pekerja, seperti pekerja tetap, pekerja alih daya, pekerja kontrak, termasuk di dalamnya para pihak yang berkepentingan, seperti, pengunjung di tempat kerja, maupun masyarakat umum di sekitar tempat kerja, dengan batasan bahwa panduan ini tidak diperuntukkan untuk menyediakan protokol khusus pengendalian infeksi pada rumah sakit, klinik, maupun penyedia layanan kesehatan lainnya.

Sesuai namanya, Publicly Available Specification (PAS), versi read-only ISO/PAS 45005:2020 dapat diakses oleh publik pada situs ISO dengan klik di sini. Sebagai bagian dari keluarga ISO 45001, ISO/PAS 45005 dirumuskan oleh ISO/TC 283 yang beranggotakan lembaga-lembaga standarisasi dari 99 negara dengan Indonesia salah satunya yang diwakili oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Adapun konten ISO/PAS 45005 ini disusun dengan mengikuti rumusan Plan-Do-Check-Action (PDCA) sebagaimana sistem manajemen K3 ISO 45001 maupun standar-standar sistem manajemen lainnya dari ISO (tabel 1).

Tabel 1. PDCA pada konten ISO/PAS 45005

PDCA Klausul
Plan 4. Planning and assessment of risks
5. Suspected or confirmed cases of COVID-19
6. Psychological health and well-being
7. Inclusivity
8. Resources
Do 9. Communication
10. Hygiene
11. Use of personal protective equipment
12. Operations
Check 13. Performance evaluation
Act 14. Improvement

ISO/PAS 45005 juga tidak hanya menjadi suatu referensi praktik terbaik dalam penerapan sistem manajemen K3, melainkan juga sekaligus sebagai wake-up call, atau setidaknya pengingat, bagi para praktisi dan profesional bidang manajemen risiko bahwa penerapan manajemen risiko korporat juga meliputi aspek K3 dalam hal pengamanan tempat kerja dari potensi infeksi dan penyebaran penyakit menular (infectious disease) seperti halnya COVID-19. Mereka yang bertugas untuk memastikan kecukupan dan keandalan metodologi manajemen risiko bagi sebuah organisasi perlu memastikan agar proses asesmen risiko sesuai dengan ISO/PAS 45005 berlangsung efektif dengan didukung oleh penggunaan teknik asesmen risiko yang sesuai sehingga dapat menghasilkan informasi yang bernas bagi organisasi untuk selanjutnya menentukan tindak lanjut penanganan dan pengendalian risiko yang tepat.

Sebagai penutup, pendekatan pengendalian risiko yang diusung dalam ISO/PAS 45005 tidak hanya merupakan langkah operasional bagi organisasi dalam pemulihan bisnis, melainkan sekaligus menjadi langkah strategis organisasi dalam membangun ketangguhan bisnis (business resilience). Pandemi COVID-19 yang merebak di tahun 2020 telah menciptakan berbagai turbulensi bagi perekonomian berbagai negara, bagi bisnis banyak organisasi, bahkan turbulensi bagi gaya hidup milyaran individu, di mana turbulensi-turbulensi ini kemudian dikenal dengan sebuah nama, ‘New Normal’. Sebagaimana pandemi COVID-19 yang diprediksi banyak pihak belum akan kunjung usai di tahun 2021, gelombang perubahan yang dibawa oleh ‘New Normal’ masih akan membawa kejutan-kejutan baru di tahun ini. Mengantisipasi hal ini, penting bagi organisasi untuk memiliki ketangguhan bisnis, di mana mengamankan tempat kerja dari risiko-risiko yang berkaitan dengan penyebaran virus corona sehingga organisasi dapat tetap beroperasi, merupakan awal dari ketahanan bisnis di tengah masa pandemi. Dengan demikian, hendaknya pengendalian dan pengelolaan risiko di lingkungan kerja tidak hanya menjadi perhatian dari praktisi dan profesional bidang manajemen risiko dan K3 saja, melainkan juga oleh mereka yang menjadi manajemen puncak organisasi. Berkaitan dengan hal ini, IRMAPA menyediakan layanan informasi bagi organisasi yang hendak mendapatkan informasi lebih lanjut tentang ISO/PAS 45005:2020 maupun penerapannya dengan klik di sini.

Referensi:

  1. https://www.iso.org/standard/64286.html
  2. https://www.riskex.co.uk/iso-pas-45005/
  3. https://blog.intelex.com/2020/12/24/necessity-is-the-mother-of-invention-iso-responds-to-covid-19-with-iso-pas-450052020/.

-o0o-