Keanekaragaman hayati, yang mencakup berbagai bentuk kehidupan di bumi dan interaksinya, semakin menjadi perhatian utama bagi para investor. Sebelumnya hanya dianggap sebagai isu pinggiran, kini keanekaragaman hayati telah menjadi topik penting dalam strategi keberlanjutan bagi banyak investor institusional.
Mengapa Keanekaragaman Hayati Penting?
Penurunan keanekaragaman hayati membawa berbagai risiko bagi bisnis. Penurunan populasi spesies, deforestasi, dan degradasi habitat alami dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan yang bergantung pada ekosistem tersebut. Selain itu, investasi di perusahaan yang berdampak negatif pada alam juga bisa menimbulkan risiko reputasi dan hukum.
Statistik Keanekaragaman Hayati
- 69%: Rata-rata penurunan populasi spesies sejak 1970 (WWF 2022).
- 4:1: Ayam melebihi jumlah manusia (FAO 2020).
- 420 juta hektar: Hutan yang hilang sejak 1990 (FAO 2020).
- 61%: Institusi keuangan tidak memiliki kebijakan tentang deforestasi (Global Canopy 2023).
- >50%: Peningkatan kalori tanaman dari 2010 hingga 2050 (WRI 2018).
- 1/3: Makanan yang terbuang (WFP 2020).
Mengukur risiko yang terkait dengan keanekaragaman hayati lebih sulit dibandingkan dengan perubahan iklim. Banyak metrik yang perlu diukur, seperti tingkat deforestasi, penggunaan air, dan kualitas air.
Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP 15) tahun lalu menghasilkan Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global dengan tujuan jangka panjang hingga 2050 dan target 2030. Salah satu targetnya adalah aturan “30 by ‘30”, yang mencakup perlindungan 30% dari planet ini dan pemulihan efektif 30% ekosistem yang terdegradasi pada tahun 2030.
Investor mulai mengadopsi pendekatan yang lebih intens untuk memahami dampak keanekaragaman hayati pada portofolio mereka. Mereka menggunakan panduan seperti Task Force on Nature-Related Financial Disclosures (TNFD) yang menawarkan panduan pelaporan risiko terkait alam.
Untuk mengurangi dampak negatif pada keanekaragaman hayati, beberapa investor menggunakan filter eksklusi. Ada juga strategi dan produk yang muncul yang membantu investor mencapai dampak positif pada keanekaragaman hayati. Misalnya, di pasar yang terdaftar, ada dana khusus yang menggunakan metrik seperti kebijakan penggunaan air dan deforestasi.
Di Australia, fokus pada risiko keanekaragaman hayati telah mendorong munculnya solusi baru. Pasar kredit alam dan pasar keanekaragaman hayati mulai berkembang, membuka peluang dan lapisan pendapatan tambahan bagi bisnis.
Risiko keanekaragaman hayati adalah tantangan kompleks yang tidak bisa diabaikan. Investor harus mulai mempertimbangkan bagaimana portofolio mereka berinteraksi dengan keanekaragaman hayati dan mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif serta menciptakan dampak positif.
Artikel ini telah diterbitkan oleh Mercer, dengan judul Biodiversity Risk Evolves on The Investment Landscape. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.