Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Bank yang gagal seringkali memiliki dewan direksi yang kurang memahami eksposur risiko perusahaan mereka. Apa yang dapat dilakukan oleh komite risiko bank, dan informasi apa yang harus mereka minta untuk menghindari kegagalan di masa depan?

Para regulator, akademisi, dan lembaga keuangan sedang mencari jawaban tentang kegagalan bank baru-baru ini, dan menyoroti ketidakmampuan manajemen dalam menilai risiko pada neraca bank. Pertanyaan utama yang muncul adalah bagaimana industri jasa keuangan dapat mencegah bencana di masa depan.

Laporan Federal Reserve terbaru menunjukkan pentingnya bank mengadopsi pendekatan holistik dan multi-skenario untuk pengujian tekanan (stress testing) modal dan likuiditas, serta perlunya dewan direksi untuk lebih memahami risiko dan mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam pengawasan.

Pendekatan Tiga Langkah

Setiap panduan harus mencakup tiga langkah:

  1. Penggunaan dan Verifikasi Skenario: Bank harus menggunakan berbagai skenario dan memverifikasinya dengan pengujian tekanan mundur. Skenario ini harus memungkinkan replikasi hasil pasca-tekanan dengan probabilitas yang masuk akal berdasarkan data sebelum tekanan.
  1. Proyeksi Kinerja Bank: Kinerja bank harus diproyeksikan pada spektrum penuh skenario ini untuk mengidentifikasi skenario buruk yang mungkin terjadi.
  1. Evaluasi Rencana Strategis: Rencana strategis bank (seperti untuk pendapatan, modal, dan likuiditas) harus ditinjau untuk menantang efektivitasnya.

Panduan ini dapat membantu regulator mengidentifikasi masalah penting sejak dini, memungkinkan intervensi tepat waktu, dan merumuskan solusi spesifik untuk menangani masalah tersebut.

Artikel ini telah diterbitkan oleh GARP pada 30 Juni 2023, dengan judul How to Improve Risk Oversight at Banks: A Three-Step Checklist. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.