Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Setiap organisasi pasti memiliki prioritas untuk menghadapi kemungkinan gangguan, khususnya di tengah kondisi ketidakpastian. Dalam hal ini, business continuity management (BCM) muncul sebagai solusi strategis untuk menekan terjadinya kemungkinan risiko serta memastikan keberlanjutan organisasi.

Dalam era modern saat ini, organisasi akan menghadapi serangkaian risiko yang terus berkembang. Cakupan risiko ini cukup luas, mulai dari serangan siber hingga krisis ekonomi global. Untuk itu, organisasi memerlukan langkah-langkah proaktif untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi potensi gangguan.

Dalam hal ini, BCM diperlukan. Namun, perlu dicatat bahwa BCM bukanlah rencana darurat. Sistem manajemen ini merupakan serangkaian prosedur dan protokol yang terintegrasi dan memiliki tugas untuk memastikan bisnis dapat terus berjalan dengan gangguan yang berjumlah sangat sedikit.

Dalam praktiknya, BCM memiliki pilar-pilar utama sebagai berikut.

  1. Analisis dampak bisnis

BCM mencakup langkah awal identifikasi fungsi kritis dari sebuah bisnis, yang disertai dengan potensi kerugian dari setiap gangguan yang dihadapi.

  1. Penilaian risiko

BCM mencakup evaluasi kemungkinan ancaman-ancaman yang ada, yang kemudian dapat dimanfaatkan organisasi untuk memprioritaskan sumber daya dan upaya secara lebih efektif.

  1. Strategi dan rencana pemulihan

BCM mengembangkan rencana pemulihan operasi bisnis setelah terjadinya gangguan serta menetapkan strategi untuk mengurangi dampak jangka panjang.

  1. Pendidikan, latihan, dan simulasi

BCM mendorong adanya latihan atau simulasi darurat untuk memastikan kesiapan dan efektivitas rencana yang telah dibuat.

Dengan adanya BCM, strategi bisnis sebuah organisasi menjadi lebih kuat. Pasalnya, organisasi bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari para pemangku kepentingan, pelanggan, dan karyawan. Hal ini dapat menjadikan organisasi lebih unggul dibandingkan para pesaing.

Secara umum, BCM bukan hanya menghasilkan rencana persiapan bisnis dalam menghadapi kondisi krisis, melainkan juga menyusun fondasi pertumbuhan bisnis di tengah kondisi yang tidak pasti. Dalam era saat ini yang memberikan banyak tantangan, adanya perhatian lebih dalam pengadaan BCM merupakan sebuah langkah cerdas dan bijak dari organisasi demi menjadikan diri lebih tangguh dalam hal ketahanan, keberlanjutan, dan kesuksesan jangka panjang.

Artikel ini telah diterbitkan oleh CRMS, dengan judul Business Continuity Management: Meminimalisir Risiko dan Memastikan Keberlanjutan di Tengah Ketidakpastian. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.