Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Manajemen risiko adalah kunci keberhasilan bagi banyak bisnis. Saat menghadapi krisis, seperti bencana alam atau masalah bisnis serius, manajemen risiko yang baik dapat membuat perbedaan antara kebangkrutan dan kesempatan pertumbuhan. 

Sebagian besar pemimpin bisnis mengikuti prinsip panduan dalam manajemen risiko: mengevaluasi risiko yang dihadapi bisnis dan mencoba untuk menguranginya. Namun, strategi manajemen risiko yang tepat dapat menentukan seberapa baik sebuah perusahaan bereaksi ketika krisis datang. Daripada hanya menghindarinya, strategi manajemen risiko yang jitu dapat mengubah tantangan dan krisis menjadi peluang. Ini juga dapat menjadi kunci kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Sebuah studi EY pada tahun 2015 menemukan bahwa bisnis sudah mencapai kemajuan dalam mengintegrasikan manajemen risiko dan tujuan bisnis mereka. Namun, hanya 16% yang memandang hubungan antara risiko dan pencapaian tujuan bisnis ini. 

Empresas Carozzi, perusahaan barang konsumsi asal Chile, adalah salah satu contoh yang bagus dalam merespons risiko. Empresas Carozzi mengalami krisis besar ketika pabrik mereka yang memiliki fasilitas produksi seluas 30.000 kaki persegi di Santiago hancur akibat kebakaran pada tahun 2010. Namun, mereka melihat krisis ini sebagai peluang untuk membangun perusahaan impian mereka. Mereka mengambil langkah-langkah manajemen risiko untuk memperluas pasar, bersaing secara global, dan mengurangi biaya operasional dengan meningkatkan infrastruktur dan teknologi.

Selanjutnya, mereka berfokus pada membangun kepercayaan dari pihak bank dan perusahaan asuransi mereka, yang sangat penting dalam strategi manajemen risiko. Empresas Carozzi berhasil memulihkan perusahaan mereka dan berkembang pesat.

Dalam situasi lain, Chris Mittelstaedt, CEO The Fruit Guys, sebuah bisnis langganan pengiriman buah, mengalami krisis saat ledakan dot-com pada tahun 2000 yang mengurangi bisnisnya. Untuk menghadapi krisis, ia menghindari utang bank dan mengembangkan pasar perusahaannya, sehingga tidak hanya bergantung pada perekonomian setempat. Strategi manajemen risiko yang diperbarui membantu perusahaan tersebut tumbuh dan stabil.

Dalam bisnis, risiko selalu ada, tetapi manajemen risiko yang kuat dapat membantu perusahaan beradaptasi dan berkembang, bahkan saat menghadapi krisis. Dengan menggunakan proses dan struktur manajemen risiko untuk mengidentifikasi dan mengurangi berbagai risiko, perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk merespons krisis, lalu tumbuh. 

Manajemen risiko adalah alat penting bagi perusahaan dalam mengubah krisis menjadi peluang. Dengan melihat risiko sebagai bagian dari perjalanan bisnis, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang bahkan dalam situasi sulit. Manajemen risiko bukanlah penghalang bagi inovasi dan pertumbuhan, melainkan sarana untuk memaksimalkan peluang dan merespons perubahan dengan bijak.

Jadi, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi praktik manajemen risiko yang baik agar dapat mengatasi ketidakpastian dan mengubah krisis menjadi peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh EY, dengan judul How Risk Management Can Turn a Crisis Into an Opportunity. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.