Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Dunia telah berubah besar dalam tiga tahun terakhir. Pandemi mengganggu kesehatan, ekonomi, dan pasar tenaga kerja. Ketidakstabilan geopolitik dan perubahan iklim semakin memperburuk kondisi, seperti terlihat dari banjir Auckland dan Siklon Gabrielle di Selandia Baru. Kini, risiko siber, inflasi, dan volatilitas makroekonomi menjadi fokus utama CEO.

Organisasi terkemuka menggunakan periode ini untuk meningkatkan ketahanan dan manajemen risiko mereka. Berikut adalah empat cara CEO mengubah pandangan mereka tentang risiko:

1. Membutuhkan Pandangan Menyeluruh tentang Risiko

Para pemimpin perlu memahami semua elemen risiko, baik strategis, operasional, regulasi, keuangan, maupun teknologi. Data memainkan peran penting dalam mendeteksi perubahan dan menciptakan intelijen risiko yang bisa ditindaklanjuti.

2. Menetapkan Selera Risiko & Mengembangkan Budaya Risiko yang Kuat

Menetapkan selera risiko membantu organisasi memahami di mana mereka bisa mengambil lebih banyak risiko untuk pertumbuhan. Selera risiko mendukung kelincahan dan keselarasan, serta mengingatkan tentang pentingnya mempertimbangkan aspek masyarakat yang lebih luas. Budaya risiko yang kuat memanfaatkan potensi keuntungan dari risiko dengan cara yang gesit, sesuai dengan tujuan organisasi.

3. Mengantisipasi Risiko Menggunakan Data

Kita tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman masa lalu untuk memprediksi risiko di masa depan. Organisasi kini memanfaatkan data internal dan eksternal serta teknologi terbaru untuk melihat perubahan secara real-time. Data real-time digunakan dalam berbagai aspek bisnis, seperti pemasaran digital dan mobil otonom, untuk merespons risiko dengan gesit.

4. Melibatkan Komunitas Pemecah Masalah yang Beragam

Menghadapi risiko memerlukan perspektif yang beragam. Keterampilan dari berbagai bidang, seperti psikologi dan desain berpusat pada manusia, dapat membantu memprediksi dan mengelola risiko. Survei menunjukkan bahwa 70% organisasi kini memprioritaskan keberagaman dalam tim risiko dan memanfaatkan aliansi untuk meningkatkan kesadaran risiko.

Secara keseluruhan, mengelola risiko bukan hanya tentang merespons perubahan, tetapi tentang mengubah cara kita melihat dan menghadapi risiko dengan perspektif baru.

Artikel ini telah diterbitkan oleh PwC, dengan judul Should CEOs Think Differently About Risk?. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.