Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, perusahaan di seluruh dunia kini dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana menilai dan melaporkan ketahanan mereka terhadap risiko iklim. Proses ini tidak hanya penting bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi investor yang ingin memahami dampak jangka panjang dari perubahan iklim terhadap bisnis. Analisis skenario terkait iklim, yang merupakan alat utama dalam proses ini, memainkan peran kunci dalam menggambarkan bagaimana perusahaan dapat bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian iklim.

Analisis skenario terkait iklim adalah pendekatan yang memungkinkan perusahaan dan investor untuk mengeksplorasi kemungkinan dampak dari peristiwa terkait iklim terhadap model bisnis, strategi, dan kinerja keuangan perusahaan. Proses ini bisa sangat kompleks, melibatkan segalanya dari narasi deskriptif hingga model kuantitatif yang mendetail.

Perusahaan sekarang diwajibkan untuk melaporkan ketahanan iklim mereka menggunakan analisis skenario. Pendekatan yang diusulkan oleh International Sustainability Standards Board (ISSB) bertujuan memberikan dukungan praktis kepada perusahaan, memudahkan mereka untuk menyajikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh para investor.

Untuk memenuhi persyaratan pelaporan, perusahaan harus menggunakan analisis skenario dalam menilai ketahanan iklim mereka. ISSB membedakan antara analisis skenario—yang melihat potensi dampak dari risiko iklim—dan penilaian ketahanan—yang mengevaluasi implikasi bagi strategi perusahaan dan kapasitasnya untuk merespons.

Jenis analisis yang tepat akan berbeda untuk setiap perusahaan, tergantung pada paparan risiko iklim yang mereka hadapi dan sumber daya yang tersedia. Saat melakukan analisis, perusahaan harus mempertimbangkan semua informasi yang rasional dan mendukung yang ada pada tanggal pelaporan, tanpa biaya atau usaha yang berlebihan. Ini berarti analisis skenario bisa melibatkan deskripsi naratif sederhana atau data kuantitatif yang lebih mendalam, dengan harapan bahwa pengungkapan akan menjadi semakin baik seiring waktu.

Perusahaan juga diminta untuk menjelaskan bagaimana mereka menggunakan analisis skenario untuk mengidentifikasi risiko terkait iklim, yang dapat menciptakan umpan balik yang berguna dalam proses penilaian.

Dampak dari Analisis Skenario

Penting bagi perusahaan untuk memulai proses ini segera, karena analisis skenario untuk penilaian ketahanan iklim adalah proses berulang yang mungkin memerlukan beberapa siklus perencanaan. Setiap siklus bisa berlangsung lebih dari satu tahun. Survei tentang Pelaporan Keberlanjutan menunjukkan bahwa hanya 13 persen dari 250 perusahaan terbesar di dunia yang mencakup pemodelan dampak perubahan iklim dalam laporan mereka.

Perusahaan perlu mengevaluasi informasi yang tersedia dan rasional yang mereka miliki untuk melakukan analisis skenario. Sebagai contoh, perusahaan dengan paparan risiko iklim yang lebih rendah mungkin menggunakan metode analisis yang lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan yang menghadapi risiko signifikan yang dapat mengancam kelayakan model bisnis mereka di masa depan.

Langkah-Langkah untuk Manajemen

  1. Pelajari Panduan: Baca panduan ISSB untuk memahami persyaratan analisis skenario. 
  2. Evaluasi Sumber Daya: Tinjau pengetahuan dan sumber daya yang tersedia di seluruh fungsi perusahaan untuk melakukan analisis skenario dan menilai ketahanan perusahaan.
  3. Inventarisasi Paparan: Catat paparan risiko iklim perusahaan dan definisikan apa yang dimaksud dengan ‘informasi rasional dan mendukung’.
  4. Tentukan Tingkat Analisis: Sesuaikan tingkat analisis skenario dengan kebutuhan perusahaan Anda dan rencanakan bagaimana meningkatkan pengungkapan seiring waktu.
  5. Evaluasi Sistem: Pastikan sistem, proses, dan kontrol yang ada memadai untuk menyajikan pengungkapan yang akurat mengenai penilaian ketahanan perusahaan.

Perusahaan diharapkan untuk menyajikan hasil analisis mereka setiap tahun, meskipun analisis skenario merupakan bagian dari siklus perencanaan multi-tahun.

Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul Using Climate-related Scenario Analysis. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.