Industri perbankan dunia sedang berubah. Dengan aturan yang makin ketat, data yang makin rumit, dan perkembangan teknologi seperti AI, bank mulai meninggalkan cara lama dalam mengelola risiko. Mereka kini beralih ke Predictive Risk Management, yaitu cara mengelola risiko yang lebih cepat, proaktif, dan berbasis data real-time.
Laporan Future of Risk in Banking menyebut bahwa pendekatan baru ini akan membuat fungsi risiko lebih bernilai bagi bank.
Manajemen Risiko yang Lebih Cepat dan Lincah
Bank kini memperbarui seluruh proses manajemen risiko karena tekanan ekonomi dan regulasi yang meningkat. Perubahan ini bertujuan agar bank bisa:
- Menemukan risiko lebih cepat
- Mengukur dampaknya dengan lebih efisien
- Merespons segera ketika ada masalah
- Menekan biaya operasional
- Memiliki proses yang lebih terintegrasi dan fleksibel
Teknologi seperti otomasi dan analitik membantu mempercepat semua tahap risiko—mulai dari identifikasi hingga pelaporan. Namun, kualitas data tetap menjadi kunci. Jika datanya tidak kuat dan tidak rapi, teknologi secanggih apa pun tidak akan bekerja maksimal.
Selain itu, manajer risiko dituntut untuk lebih gesit, mampu membaca perubahan pasar, dan cepat menangkap peluang maupun ancaman.
Peran Chief Risk Officer (CRO) juga berkembang. Bila dulu fokusnya hanya pada kepatuhan, kini CRO diharapkan menjadi mitra strategis bagi bisnis.
Dengan bantuan AI, peran mereka meluas ke:
1. Pengembangan Model
AI memproses data dalam jumlah besar sehingga risiko bisa diprediksi lebih akurat dan sesuai kondisi nasabah.
2. Validasi Model
Pekerjaan validasi yang dulu manual sekarang bisa diotomasi, sementara manusia fokus mengawasi dan mengecek hasil AI.
3. Pengendalian Risiko
Teknologi mampu mendeteksi pola aneh, transaksi mencurigakan, hingga sentimen negatif di media lebih cepat dari sebelumnya.
4. Analisis Risiko
AI menyiapkan analisis awal, sementara analis manusia mengambil keputusan akhir.
Namun, penggunaan AI juga membawa risiko baru seperti bias dan ketidakakuratan. Karena itu, bank harus memiliki aturan dan pengawasan khusus untuk risiko yang muncul dari teknologi.
Langkah-Langkah yang Harus Disiapkan Bank
Empat hal utama yang perlu dibangun bank untuk mendukung Predictive Risk Management:
- Data yang kuat dan rapi
Bank harus memiliki data real-time dan sistem yang terhubung satu sama lain. - SDM yang melek teknologi
Ahli risiko harus memahami regulasi, angka, dan teknologi digital. - Teknologi modern
Sistem lama perlu diganti dengan platform cloud dan layanan AI yang aman. - Budaya sadar risiko
Fungsi risiko harus dilihat sebagai partner strategis, bukan sekadar “pengawas”.
Predictive Risk Management sudah mulai diterapkan di banyak bank. Dengan investasi pada teknologi, data, dan SDM, fungsi risiko bisa menjadi keunggulan utama. Bank yang bergerak lebih cepat akan lebih siap menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.
Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul Predictive Risk Management. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.