Ketahanan siber kini menjadi prioritas strategis bagi organisasi di tengah meningkatnya ancaman serangan siber. Transformasi digital yang pesat telah meningkatkan ketergantungan pada sistem digital, sehingga gangguan siber dapat berdampak serius pada operasi, keuangan, reputasi, bahkan kepercayaan publik.
Apa itu Ketahanan Siber?
Ketahanan siber adalah kemampuan organisasi untuk:
- Memitigasi dampak serangan siber terhadap layanan penting.
- Memulihkan operasi dan melindungi reputasi.
- Mengadaptasi strategi untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Lebih dari sekadar perlindungan data, ketahanan siber mencakup kemampuan menghadapi gangguan, menjaga keberlanjutan operasional, dan mengurangi risiko jangka panjang.
Pentingnya Investasi dalam Ketahanan Siber
- Melindungi Operasi dan Reputasi
Serangan siber dapat menghentikan operasional, merusak reputasi, dan memengaruhi kepercayaan pemangku kepentingan. Ketahanan siber membantu organisasi tetap tangguh menghadapi krisis. - Meningkatkan Keunggulan Strategis
Organisasi yang tangguh cenderung lebih inovatif, produktif, dan mampu menjaga nilai pemegang saham. - Memitigasi Risiko Rantai Pasokan
Sistem yang terintegrasi memastikan pengawasan risiko pada pemasok dan mitra bisnis, mencegah gangguan yang meluas.
Pendekatan Terintegrasi untuk Ketahanan Siber
Ketahanan siber melibatkan integrasi keamanan TI (teknologi informasi) dan OT (teknologi operasional). Dengan konvergensi TI dan OT akibat teknologi seperti IoT, organisasi menghadapi kerentanan baru yang membutuhkan manajemen holistik.
- Keamanan TI: Fokus pada data (kerahasiaan, integritas, ketersediaan).
- Keamanan OT: Fokus pada operasi fisik (keandalan dan kesinambungan).
Langkah Strategis untuk Membangun Ketahanan Siber
- Pemahaman Risiko Menyeluruh
Organisasi harus mengantisipasi risiko seperti gangguan rantai pasokan, disinformasi, dan ketidakpastian hukum. - Investasi Strategis
Mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan keamanan, memperkuat proses bisnis, dan mengurangi kewajiban hukum. - Kolaborasi dan Regulasi
Bekerja sama lintas sektor untuk mengatasi ancaman bersama, berbagi sumber daya, dan menyusun regulasi yang mendukung ketahanan global. - Rencana Pemulihan Siber
Mengembangkan rencana mitigasi yang siap diterapkan, termasuk pemulihan operasi, perlindungan reputasi, dan pembelajaran dari insiden sebelumnya.
Tantangan Global dalam Ketahanan Siber
- Geopolitik: Ketegangan internasional meningkatkan risiko serangan dari aktor negara.
- Teknologi: AI generatif dan kompleksitas digital menambah kerentanan.
- Sosial: Disinformasi memperburuk risiko siber.
- Ekonomi: Anggaran terbatas dan keterbatasan bakat memengaruhi kemampuan pertahanan.
- Lingkungan: Perubahan iklim memengaruhi infrastruktur digital, seperti ancaman pemadaman listrik.
Ketahanan siber menjadi tanggung jawab internal organisasi yang memerlukan kolaborasi lintas sektor. Dengan strategi yang proaktif, adaptif, dan kolaboratif, organisasi dapat memastikan keberlanjutan operasional dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Artikel ini telah diterbitkan oleh World Economic Forum, dengan judul Unpacking Cyber Resilience. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.