Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, pengukuran keamanan digital menjadi krusial untuk memahami risiko, mengalokasikan sumber daya, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Namun, proses ini menghadapi tantangan kompleks, termasuk perkembangan teknologi yang cepat, kebutuhan akan metrik yang fleksibel tapi konsisten, serta keseimbangan antara transparansi dan privasi.

Makalah dari Global Coalition for Digital Safety menyajikan pendekatan kolaboratif untuk mengembangkan metrik keamanan digital. Kolaborasi ini melibatkan platform digital, regulator, penyedia layanan keamanan, organisasi non-pemerintah, akademisi, serta badan internasional. Dokumen ini menawarkan kerangka yang terstruktur untuk mengukur keamanan digital dan mempromosikan pemahaman bersama antar pemangku kepentingan.

Tiga Kategori Metrik Keamanan Digital:

  1. Metrik Dampak (Impact)
    Mengukur dampak langsung pada pengguna dan memberikan wawasan tentang pengalaman mereka, misalnya:
  • Volume laporan pengguna terkait bahaya.
  • Tingkat keparahan dampak terhadap individu.
  • Demografi kelompok yang terdampak.
  1. Metrik Risiko (Risk)
    Mengidentifikasi dan mengukur potensi bahaya serta kemungkinan terjadinya, contohnya:
  • Prevalensi konten berbahaya.
  • Kecepatan identifikasi ancaman.
  • Jumlah pengguna aktif bulanan yang terpapar risiko.
  1. Metrik Proses (Process)
    Mengevaluasi sistem dan proses yang diterapkan untuk menjaga keamanan digital, seperti:
  • Akurasi moderasi konten.
  • Kecepatan respons terhadap ancaman.
  • Kolaborasi dengan pihak eksternal terpercaya.

Aplikasi Praktis Metrik Keamanan Digital

Penggunaan metrik ini membantu dalam menilai efektivitas langkah-langkah keamanan saat ini. Selain itu, metrik ini juga memberikan panduan untuk perbaikan di masa depan serta meningkatkan akuntabilitas platform digital.

  1. Adaptasi Kerangka Lain:
    Metrik keamanan digital dapat diintegrasikan dengan kerangka lain seperti cybersecurity dan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memperluas cakupan pengukuran.
  2. Peningkatan Akses Data:
    Kolaborasi antara platform, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk meningkatkan akses data, sembari tetap menjaga privasi pengguna.
  3. Peningkatan Berkelanjutan dan Akuntabilitas:
    Metrik yang transparan dan terus diperbarui memperkuat akuntabilitas serta membangun kepercayaan pengguna terhadap platform digital.

Tantangan Mengukur Keamanan Digital

Beberapa tantangan utama dalam mengukur keamanan digital meliputi:

  • Dinamika teknologi yang terus berubah.
  • Variasi konten dan bahaya di berbagai platform.
  • Kesulitan menyusun metrik yang konsisten namun fleksibel.
  • Risiko terjadinya insentif yang salah arah (misalnya, Goodhart’s Law).

Pendekatan yang menyeluruh dan berbasis data diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan efektivitas intervensi keamanan digital.

Mengukur keamanan digital adalah langkah esensial untuk menciptakan lingkungan daring yang lebih aman, transparan, dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan metrik yang tepat, platform digital dapat:

  • Meningkatkan tata kelola berbasis bukti.
  • Memantau kemajuan dan tren keamanan.
  • Mengalokasikan sumber daya secara efektif.
  • Menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Meningkatkan transparansi dan membangun kepercayaan publik.

Ke depan, komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi semua pengguna.

Artikel ini telah diterbitkan oleh World Economic Forum, dengan judul Making a Difference: How to Measure Digital Safety Effectively to Reduce Risks Online. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.