Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Kecerdasan buatan (AI), terutama generative AI (GenAI), semakin menjadi bagian penting dalam transformasi bisnis global. Untuk memanfaatkan potensi AI, diperlukan tata kelola yang baik untuk mengelola risiko dan memastikan penerapannya yang efektif di perusahaan.

Membangun Kerangka Tata Kelola AI yang Efektif
Tata kelola AI melibatkan pembentukan kebijakan yang membantu organisasi memaksimalkan AI sambil memitigasi risiko. Tujuan utamanya adalah mempercepat adopsi AI tanpa menghambat integrasinya, serta memastikan kesesuaian dengan tujuan bisnis dan kepatuhan regulasi.

Langkah 1: Membentuk Dewan Penasihat
Dewan penasihat yang terdiri dari pemimpin senior dan ahli terkait bertanggung jawab untuk mengawasi adopsi AI, menetapkan tujuan strategis, dan memastikan keselarasan dengan misi organisasi.

Langkah 2: Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Kasus Penggunaan AI
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kasus penggunaan AI berdasarkan kebutuhan, manfaat, dan risiko yang ada. Kerangka tata kelola harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan kebutuhan setiap kasus.

Langkah 3: Menyempurnakan Kasus Penggunaan dalam Kerangka Tata Kelola
Setelah kasus penggunaan ditentukan, prinsip-prinsip seperti akuntabilitas, transparansi, auditabilitas, keadilan, dan keamanan harus diterapkan dalam kerangka tata kelola untuk memastikan AI digunakan secara etis dan adil.

Langkah 4: Menyelaraskan Tata Kelola dengan Kasus Penggunaan
Kerangka tata kelola harus disesuaikan dengan regulasi dan protokol keamanan data yang relevan, serta memastikan kepatuhan hukum dan penggunaan AI yang bertanggung jawab.

Program tata kelola AI yang baik memberikan manfaat seperti penggunaan AI yang etis, transparansi dalam pengambilan keputusan, mitigasi risiko, kepatuhan hukum, dan perlindungan reputasi.

Organisasi perlu menerapkan tata kelola yang kuat untuk memaksimalkan potensi AI, memastikan penerapan yang etis, dan mengelola risiko. Seiring adopsi AI yang semakin meningkat, penting untuk terus menyesuaikan strategi tata kelola agar AI digunakan secara bertanggung jawab dan efektif.

Artikel ini telah diterbitkan oleh protiviti, dengan judul Enabling Enterprise AI Adoption Through Next-Generation Governance. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.