Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Di era teknologi yang semakin canggih, organisasi menghadapi tantangan besar dalam mengelola ekosistem digital yang kompleks. Dengan kemunculan teknologi informasi (IT), teknologi operasional (OT), serta perangkat pintar berbasis Internet of Things (IoT), ancaman siber terus berkembang. Ketahanan digital yang menyeluruh menjadi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis di dunia yang saling terhubung ini.

Kepercayaan digital (digital trust) adalah fondasi ekosistem digital yang tangguh. Pendekatan kolaboratif yang mengutamakan kepercayaan dapat mengelola risiko sekaligus membuka peluang inovasi dan efisiensi.

Organisasi modern bergantung pada rantai pasokan yang kompleks, melibatkan banyak pihak. Namun, ini meningkatkan risiko, seperti kompromi rantai pasokan perangkat lunak, yang diprediksi menjadi ancaman besar pada 2030 menurut ENISA. Regulasi seperti NIS2 dan CRA menambah tekanan untuk meningkatkan ketahanan siber.

Strategi Ketahanan Digital

  1. Pemetaan Ekosistem: Identifikasi ketergantungan dalam ekosistem digital.
  2. Kolaborasi: Bangun kepercayaan melalui diskusi risiko bersama.
  3. Berbagi Sumber Daya: Gunakan teknologi seperti blockchain untuk memastikan keamanan kolaborasi.

Kerangka Kepercayaan Digital

Kerangka ini melibatkan:

  • Keamanan dan keandalan
  • Akuntabilitas dan pengawasan
  • Penggunaan inklusif, etis, dan bertanggung jawab

Untuk mencapainya, organisasi harus menerapkan dimensi seperti transparansi, privasi, interoperabilitas, dan auditabilitas.

Pertanyaan untuk Memulai

  • Bagaimana kepercayaan digital memperkuat ketahanan ekosistem Anda?
  • Apa harapan pelanggan terkait kepercayaan digital?
  • Bagaimana kepercayaan digital dapat menjadi keunggulan kompetitif?

Membangun ekosistem digital yang tangguh membutuhkan kolaborasi, strategi jangka panjang, dan kepercayaan. Dengan pendekatan ini, organisasi tak hanya bertahan di tengah ancaman, tetapi juga tumbuh lebih kuat. Ketahanan digital kini menjadi kebutuhan utama di dunia yang semakin terhubung.

Artikel ini telah diterbitkan oleh KPMG, dengan judul The Path to Collective Cyber Resilience. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.