Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Industri energi global tengah menghadapi tantangan besar dalam mengalokasikan sumber daya keuangan yang terus meningkat. Dengan volatilitas pasar yang stabil pada 2023, perusahaan energi besar mencatatkan cadangan kas lebih dari $250 miliar. Namun, keputusan investasi strategis kini menjadi lebih kompleks karena perlunya menyesuaikan risiko dan imbal hasil di tengah transisi energi yang masif.

Pentingnya “Mata Uang Bersama” untuk Risiko

Keputusan investasi seringkali hanya menilai hasil ekonomi, tanpa mempertimbangkan risiko secara holistik. Sebuah pendekatan yang disebut “mata uang bersama” menawarkan solusi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengevaluasi semua aktivitas dan keputusan investasi menggunakan satu metrik risiko yang seragam, menciptakan pandangan menyeluruh terhadap profil risiko dan pengembalian mereka.

Misalnya, sebuah perusahaan energi Eropa mampu meningkatkan investasi pada perjanjian pembelian tenaga hijau hingga tiga kali lipat setelah menggunakan kerangka mata uang bersama ini. Pendekatan ini memungkinkan mereka mempertimbangkan risiko lingkungan dan pasar secara lebih strategis.

Menghadapi Tantangan Pembiayaan

Kenaikan suku bunga global memperumit pembiayaan jangka panjang, terutama untuk proyek dekarbonisasi seperti pembangunan ladang angin lepas pantai yang memakan waktu lebih dari satu dekade. Dalam lingkungan ini, keputusan investasi saat ini akan sangat menentukan jejak karbon masa depan industri energi.

Selain itu, risiko pembiayaan kembali menjadi perhatian utama, terutama di tengah lingkungan suku bunga tinggi. Banyak perusahaan energi mulai mengadopsi perspektif sebagai debitur daripada sekadar memenuhi harapan pemegang saham, dengan memperhatikan dampak keputusan investasi pada peringkat kredit mereka.

Empat Langkah Membangun Kerangka Mata Uang Bersama

Untuk menerapkan sistem ini secara berkelanjutan, perusahaan energi dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih Metrik yang Tepat: Identifikasi metrik yang digunakan lembaga pemeringkat kredit untuk menilai organisasi.
  2. Libatkan Seluruh Bisnis: Terjemahkan metrik yang ada ke dalam mata uang bersama dengan mempertimbangkan risiko unik setiap segmen.
  3. Evaluasi Risiko Utama: Termasuk risiko pasar, likuiditas, kredit, dan risiko non-finansial.
  4. Integrasi ke Perencanaan Strategis: Gunakan kerangka kerja ini untuk pengambilan keputusan investasi dan alokasi modal di seluruh bisnis.

Mengambil Pelajaran dari Sektor Keuangan

Sektor keuangan telah lama menggunakan konsep “modal ekonomi” untuk mengelola risiko. Pendekatan ini memungkinkan bank mengevaluasi efisiensi pemanfaatan sumber daya mereka secara menyeluruh. Kini, perusahaan energi juga perlu bergerak ke arah yang sama untuk memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang, terutama di tengah transisi menuju energi bersih.

Dengan “mata uang bersama” sebagai alat strategis, perusahaan energi dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas, memastikan keselarasan antara risiko, pengembalian, dan keberlanjutan. Di tengah tekanan dari pemegang saham dan tantangan transisi energi, pendekatan ini dapat menjadi kunci kesuksesan jangka panjang.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Oliver Wyman, dengan judul Why Energy Businesses Need A Common Currency Of Risk. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.