Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Generative AI (GenAI) memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan pelanggan dengan efisiensi tinggi. Teknologi ini mampu menangani berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari mempercepat proses kompleks hingga menyediakan dukungan 24/7. Namun, penerapan yang kurang tepat dapat menimbulkan risiko seperti kesalahan informasi, pelanggaran kebijakan, atau kerugian finansial.

Mengapa Pentingnya Responsible AI (RAI)?
Agar GenAI dapat berfungsi secara optimal dan sesuai etika, perusahaan harus menerapkan prinsip Responsible AI (RAI). Kerangka ini memastikan bahwa GenAI menghasilkan output yang:

  1. Proaktif – Memberikan nilai sesuai kebutuhan.
  2. Aman – Menghindari output berbahaya.
  3. Adil – Memberikan layanan tanpa bias.
  4. Taat hukum – Mematuhi regulasi dan kebijakan yang berlaku.

Kerangka RAI untuk Siklus Hidup GenAI

BCG mengembangkan kerangka RAI yang mencakup tahap desain, pengembangan, pengujian, hingga operasi dan pemantauan. Berikut tahapan utamanya:

  1. Desain
    • Identifikasi risiko dan kasus penggunaan.
    • Pasang batasan teknis dan kebijakan, seperti mencegah chatbot memberikan perbandingan dengan produk pesaing.
    • Gunakan data terkini agar output tetap relevan dan akurat.
  2. Pengkodean
    • Prompt Engineering: Menyusun prompt agar menghasilkan respons yang sesuai.
    • Integrasi Sistem: Menghubungkan GenAI dengan aplikasi perusahaan untuk konsistensi.
    • Optimasi Performa: Menyeimbangkan akurasi dan kecepatan respons.
    • Skalabilitas: Menangani permintaan besar melalui solusi berbasis cloud.
  3. Pengujian dan Evaluasi
    • Lakukan pengujian keamanan, kinerja, dan kesesuaian terhadap prinsip bisnis.
    • Libatkan evaluasi manual (red teaming) dan otomatis menggunakan alat seperti ARTKIT.
    • Terapkan strategi rilis bertahap untuk mengurangi risiko.
  4. Operasi dan Pemantauan
    • Pantau kinerja secara berkelanjutan untuk mendeteksi penyimpangan.
    • Gunakan masukan dari pengguna untuk menyempurnakan sistem.

Implementasi RAI membantu perusahaan memitigasi risiko seperti kesalahan informasi, pelanggaran data, atau output yang tidak etis. Dengan kerangka kerja ini, GenAI tidak hanya menjadi alat yang efisien tetapi juga selaras dengan nilai dan tujuan perusahaan.

Untuk memanfaatkan GenAI secara penuh, organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang bertanggung jawab, membangun kepercayaan, dan menjaga integritas sistem melalui pemantauan serta pembaruan yang konsisten.

Artikel ini telah diterbitkan oleh BCG, dengan judul Scale GenAI Responsibly and Confidently with Human + Automated Testing and Evaluation. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.