Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Dalam menghadapi perubahan dan tuntutan global, perusahaan manufaktur saat ini perlu mengoptimalkan jaringan pabrik dan distribusi mereka untuk tetap kompetitif. Tidak hanya harus menjaga efisiensi energi, tetapi juga semakin penting bagi mereka untuk memprioritaskan keberlanjutan dan ketahanan dalam operasional mereka, di samping fokus pada biaya, tingkat layanan, dan pertumbuhan.

Berikut adalah aspek-aspek utama yang perlu diperhatikan:

  1. Biaya
    Optimalisasi biaya adalah langkah penting bagi produsen dalam memenuhi permintaan pasar saat ini dan masa depan. Ini mencakup alokasi produk ke pabrik yang tepat, memaksimalkan skala ekonomi, dan mengurangi biaya logistik dengan menempatkan fasilitas dekat bahan baku atau pelanggan.
  2. Tingkat Layanan
    Mempertahankan tingkat layanan yang memadai sangat penting untuk menjamin waktu pengiriman yang cepat dan andal. Misalnya, industri semen sering menggunakan jaringan desentralisasi agar dekat dengan pelanggan, sementara farmasi dan otomotif mungkin memiliki jaringan lebih terpusat.
  3. Pertumbuhan
    Perusahaan juga berupaya membuka peluang baru dengan inovasi produk dan ekspansi pasar. Namun, inisiatif ini kerap membutuhkan penyesuaian jaringan manufaktur agar mampu mengimbangi permintaan baru.
  4. Keberlanjutan
    Dorongan untuk keberlanjutan berasal dari konsumen dan regulasi pemerintah, seperti EU Green Deal dan Corporate Sustainability Reporting Directive. Produsen harus lebih transparan dalam rantai pasokan mereka dan menyesuaikan dengan persyaratan dekarbonisasi yang terus berkembang.
  5. Ketahanan
    Ketahanan rantai pasokan menghadapi tantangan seperti bencana alam dan ketidakstabilan geopolitik. Produsen dapat meningkatkan ketahanan dengan diversifikasi pemasok, menambah mitra distribusi, atau memindahkan gudang lebih dekat ke pasar.

Optimalisasi jaringan membutuhkan pendekatan berbasis data dan fakta untuk memastikan transparansi dan menetapkan jalur menuju net zero. Perusahaan perlu melakukan tinjauan menyeluruh terhadap jaringan mereka dan menentukan potensi perbaikan EBITDA. EBITDA adalah singkatan dari “Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization,” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi.” Langkah-langkah ini mencakup membangun pabrik baru, mempertimbangkan perubahan peraturan regional, dan mengalokasikan modal untuk dekarbonisasi.


Optimalisasi jaringan manufaktur adalah langkah strategis jangka panjang yang melibatkan pengelolaan biaya, keberlanjutan, dan ketahanan. Perusahaan yang berhasil melakukan optimalisasi ini akan mendapatkan manfaat finansial sekaligus berkontribusi pada kesehatan planet di masa depan.

Artikel ini telah diterbitkan oleh BCG, dengan judul “Reducing Costs and Carbon in Manufacturing Networks” pada 7 Oktober 2024. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.