Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Setelah bertukar wawasan dengan lebih dari 1.100 eksekutif dan direktur tingkat C di berbagai industri dalam representasi geografis yang luas, survei global Protiviti melaporkan risiko-risiko utama (top risk) selama 10 tahun ke depan hingga 2034.

  1. Organisasi tidak cukup siap mengelola ancaman dunia maya, termasuk ransomware.
  2. Kemampuan organisasi untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, mengelola pergeseran ekspektasi tenaga kerja, dan mengatasi tantangan suksesi dapat membatasi kemampuan mencapai target operasional.
  3. Adopsi teknologi digital memerlukan keterampilan baru yang tidak banyak tersedia sehingga membutuhkan upaya signifikan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
  4. Kecepatan inovasi disruptif oleh teknologi baru dapat melampaui kemampuan organisasi untuk bersaing tanpa perubahan signifikan pada model bisnis.
  5. Perubahan peraturan dan pengawasan dapat meningkat, yang secara nyata memengaruhi cara dan produk atau layanan dirancang dan diproduksi.
  6. Risiko pihak ketiga akibat ketergantungan pada outsourcing dan pengaturan kemitraan strategis dapat menghalangi pencapaian target organisasi atau berdampak pada citra merek.
  7. Kondisi ekonomi di pasar perusahaan dapat secara signifikan membatasi peluang pertumbuhan.
  8. Operasi yang ada dan infrastruktur teknologi informasi lama mungkin tidak dapat memenuhi ekspektasi kinerja.
  9. Peningkatan biaya tenaga kerja dapat memengaruhi kemampuan untuk memenuhi target profitabilitas.
  10. Ketidakmampuan memanfaatkan analisis data dan big data dapat menghambat pencapaian market intelligence serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Sehubungan dengan top risk, setidaknya ada 12 poin penting yang perlu digarisbawahi.

  1. Banyak risiko jangka pendek yang kemungkinan memiliki dampak jangka panjang.

Delapan dari 10 top risk 2024 sama dengan 10 top risk yang menjadi perhatian pada 2034, dengan pergeseran kepentingan relatif di dalam 10 risiko teratas.

  1. Risiko jangka panjang meningkat.

Responden survei menilai sembilan dari 10 top risk lebih tinggi untuk 2034 dibandingkan dengan pandangan mereka satu dekade yang lalu.

  1. Keamanan siber adalah risiko yang paling mendesak.
  2. Kecepatan inovasi disruptif menjadi perhatian para pemimpin global.

Kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong gelombang disrupsi yang akan berdampak pada model bisnis dan mengubah pengalaman pelanggan.

  1. Risiko terkait sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian.

Kurangnya keterampilan baru di pasar membutuhkan upaya untuk melatih kembali karyawan yang ada.

  1. Ketidakmampuan memanfaatkan analitik data yang ketat menciptakan jeda bagi organisasi yang berfokus pada posisi jangka panjang.

Bisnis yang menerapkan indikator utama berwawasan ke depan dan analitik terintegrasi cenderung antisipatif.

  1. Risiko pihak ketiga semakin penting.

Organisasi harus memastikan vendor pihak ketiga mereka mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

  1. Ancaman risiko regulasi membayangi dalam jangka panjang.

Risiko ini bervariasi menurut industri, seperti layanan keuangan dan perawatan kesehatan.

  1. Adanya perekonomian dan daya saing yang berkelanjutan.

Kondisi ekonomi yang tidak menentu serta ketidakmampuan untuk bersaing dengan pemain digital adalah 10 top risk yang tersisa untuk 2034.

  1. Risiko-risiko keberlanjutan telah meningkat.

Meningkatnya fokus pada perubahan iklim dan kebijakan keberlanjutan serta ekspektasi para pemangku kepentingan utama menjadi salah satu risiko dalam 10 tahun terakhir. Risiko ini masuk dalam daftar lima besar risiko di Eropa dan Timur Tengah.

  1. Profil risiko sensitif terhadap peristiwa geopolitik.

Di dunia yang saling bergantung secara ekonomi dan terpecah secara geopolitik, fragmentasi telah terwujud dalam beberapa tahun terakhir.

  1. Masa-masa disruptif akan datang.

Pertanyaan yang dihadapi para pemimpin di setiap organisasi di pasar global saat ini adalah “Apakah kita sedang terdisrupsi dan, jika ya, bagaimana dan kapan kita akan mengetahuinya?”

Artikel ini telah diterbitkan oleh Protiviti, dengan judul “The Top Risks 10 Years Out: Global Risks Are Persistent” pada 7 Februari 2024. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.